Kegiatan Belajar di Sekolah Ini Dibubarkan Setiap Hujan Turun

  • 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA -- Setiap kali hujan mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur pasti bencana banjir terjadi.

Seperti hujan yang terjadi pada Kamis (21/1/2016) hujan mengguyur kota Samarinda sejak pukul 3 dinihari, mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.

Seperti yang terjadi di Jalan D.I Panjaitan, menuju persimpangan Perumahan Alaya Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Nur Asifah, siswa SMA 13 terpaksa mendorong sepeda motornya sejauh 1KM di jalan D.I panjaitan menuju persimpangan Perumahan Alaya Kecamatan Sungai Pinang.

''Di jalan D.I Panjaitan dekat sekolah teman teman saya kebanjiran di jalan raya turun dari gedung sekolah saya yang berada di atas bukit. Tadi pagi saat saya berangkat sekolah jalan D.I Panjaitan jam 06.30 Wita masih becek tapi setelah pulang sekolah jam 11.30 WITA sudah banjir,'' katanya.

Begitu pula dengan Lambertus (55), Warga Talang Sari Perumahan PGRI dan guru olahraga SDN 005 jalan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang, ia terpaksa berteduh di ruang Usaha Kesehatan Sekolah yang berlumpur lantainya akibat sekolah banjir.

''Tinggi air sepaha sekitar 1 Meter. Karena rumah saya di Perum PGRI dekat perumahan Talangsari Samarinda Utara terpaksa saya berteduh,'' ujarnya.

Kepala sekolah SDN 005 Denok Asmiati membenarkan siswa SDN 005 dipulangkan karena sekolah kebanjiran.

"Yang kasihan siswa kelas 6 mereka sudah dekat Ujian Nasional pada bulan Mei. Banjir sudah dihafal para siswa, kejadiannya sama seperti tahun lalu saat Ujian Nasional pagi ujian, sehari sebelumnya banjir, terpaksa para guru mengepel lumpur," katanya.

"Namun informasi dari Dinas Cipta Karya, Bulan Februari akan direhabilitasi total ruang belajar kelas 6," ujarnya. (*)