KHON KAEN / THAILAND — Tiga wanita cantik ini bukanlah Charlie’s Angel, sang penumpas kejahatan melainkan sang ‘Murder Babes’ tersangka kasus brutal yang menewaskan seorang gadis bar di Thailand di pertengahan bulan Mei lalu.
Trio Murder Babes ini diketuai oleh Preeyanuch Preaw Nonwangchai, yang dengan kejam mencekik dan memotong tubuh korbannya. Dibantu oleh Kawita Ratchada dan Apiwan Sattayabundit.
Korban bernama Warisara Klinjui, seorang gadis yang bekerja sebagai hostess di bar Thailand. Mayatnya ditemukan di provinsi Khon Kaen Thailand Utara dalam kuburan yang digali dangkal. Ia ditemukan terbelah dua bagian dan dibungkus dengan plastik.
Motif pertama yang mendasari awalnya dicurigai karena balas dendam karena Warisara melaporkan kekasih Preaw yang seorang penyelundup sabu. Namun polisi Thailand menganggap bahwa ada motif yang lebih kuat dibandingkan pembalasan dendam.
Menurut rekaman CCTV, Warisara terakhir terlihat tanggal 23 Mei setelah dijemput sebuah mobil. Menurut pengakuan, tersangka membujuk Warisara masuk ke dalam mobil untuk membicarakan pekerjaan.
Di dalam mobil Preaw dan Warisara terlibat argumen tentang hutang $1,500 milik Warisara. Preaw marah lalu membekap wajah Warisara dengan plastik, mencekik dan memukulinya.
Kemudian mereka membawa korban ke hotel dan memotong tubuhnya jadi dua bagian dengan gergaji yang baru mereka beli di sebuah toko. Lalu potongan tubuhnya dibungkus di dalam kantong plastik dan dimasukkan ke dalam tong plastik.
Trio tersebut kemudian menggali sebuah kuburan dangkal untuk menyembunyikan tubuh korbannya. Namun aroma mayat yang membusuk, membuat warga sekitar curiga dan akhirnya menemukan mayat Warisara.
Ketiga gadis ini sempat kabur ke Myanmar dan aksi kabur ini sempat terekam oleh CCTV toko tempat mereka berbelanja pakaian.
Ketika trio ini tertangkap, sikap dari masing-masing tersangka tidak menunjukkan sebuah penyesalan. Mereka tampak biasa saja dan sempat berdandan serta bercanda dengan polisi.
Mereka bertiga mendapat ancaman pidana dalam pembunuhan berencana. Pihak kepolisian juga meyakini bahwa motif utama pembunuhan ini terkait hutang $1500 milik Warisa. Bukan balas dendam.
Menurut informasi yang diperoleh, trio ini terancam hukuman mati meskipun tidak ada eksekusi sejak tahun 2009 di Thailand. Tercatat sejak April 2017, sudah ada 440 terpidana mati di negara gajah putih tersebut.
Trio Murder Babes ini diketuai oleh Preeyanuch Preaw Nonwangchai, yang dengan kejam mencekik dan memotong tubuh korbannya. Dibantu oleh Kawita Ratchada dan Apiwan Sattayabundit.
Korban bernama Warisara Klinjui, seorang gadis yang bekerja sebagai hostess di bar Thailand. Mayatnya ditemukan di provinsi Khon Kaen Thailand Utara dalam kuburan yang digali dangkal. Ia ditemukan terbelah dua bagian dan dibungkus dengan plastik.
Motif pertama yang mendasari awalnya dicurigai karena balas dendam karena Warisara melaporkan kekasih Preaw yang seorang penyelundup sabu. Namun polisi Thailand menganggap bahwa ada motif yang lebih kuat dibandingkan pembalasan dendam.
Menurut rekaman CCTV, Warisara terakhir terlihat tanggal 23 Mei setelah dijemput sebuah mobil. Menurut pengakuan, tersangka membujuk Warisara masuk ke dalam mobil untuk membicarakan pekerjaan.
Di dalam mobil Preaw dan Warisara terlibat argumen tentang hutang $1,500 milik Warisara. Preaw marah lalu membekap wajah Warisara dengan plastik, mencekik dan memukulinya.
Kemudian mereka membawa korban ke hotel dan memotong tubuhnya jadi dua bagian dengan gergaji yang baru mereka beli di sebuah toko. Lalu potongan tubuhnya dibungkus di dalam kantong plastik dan dimasukkan ke dalam tong plastik.
Trio tersebut kemudian menggali sebuah kuburan dangkal untuk menyembunyikan tubuh korbannya. Namun aroma mayat yang membusuk, membuat warga sekitar curiga dan akhirnya menemukan mayat Warisara.
Ketiga gadis ini sempat kabur ke Myanmar dan aksi kabur ini sempat terekam oleh CCTV toko tempat mereka berbelanja pakaian.
Ketika trio ini tertangkap, sikap dari masing-masing tersangka tidak menunjukkan sebuah penyesalan. Mereka tampak biasa saja dan sempat berdandan serta bercanda dengan polisi.
Mereka bertiga mendapat ancaman pidana dalam pembunuhan berencana. Pihak kepolisian juga meyakini bahwa motif utama pembunuhan ini terkait hutang $1500 milik Warisa. Bukan balas dendam.
Menurut informasi yang diperoleh, trio ini terancam hukuman mati meskipun tidak ada eksekusi sejak tahun 2009 di Thailand. Tercatat sejak April 2017, sudah ada 440 terpidana mati di negara gajah putih tersebut.
Category
🗞
News