Miris! KPK Tangkap 4 Calon Kepala Daerah Dalam Kasus Suap
Selain Bupati Lampung Tengah yang juga calon Gubernur Lampung sebelumnya sudah empat orang calon kepala daerah yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.
Bupati Lampung Tengah Mustafa menambah panjang calon kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Calon Gubernur Lampung ini ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap agar Pemkab Lampung tengah diizinkan meminjam uang 300 miliar rupiah untuk pembangunan di Lampung Tengah.
Mustafa mungkin akan satu ruangan dengan Bupati Subang Imas Aryumningsih yang juga telah ditahan KPK. Imas menjadi tersangka penerima suap izin pembangunan dua pabrik di Subang, Jawa Barat.
Sebelumnya ada Marianus Sae calon Gubernur Nusa Tenggara Timur yang terjaring operasi tangkap tangan KPK di Surabaya, Jawa Timur. Dia ditangkap 2 hari sebelum pengundian nomor urut calon gubernur. Di Pilkada NTT Marianus diusung oleh PDI-Perjuangan.
Ada Nyono Suharli Bupati Jombang Jawa Timur yang ditangkap KPK 3 Februari lalu. Dia diduga menerima suap penempatan pejabat. Dalam Pilkada Serentak tahun ini Nyono kembali mencalonkan diri didukung Partai Golkar.
Bupati Lampung Tengah Mustafa menambah panjang calon kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Calon Gubernur Lampung ini ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap agar Pemkab Lampung tengah diizinkan meminjam uang 300 miliar rupiah untuk pembangunan di Lampung Tengah.
Mustafa mungkin akan satu ruangan dengan Bupati Subang Imas Aryumningsih yang juga telah ditahan KPK. Imas menjadi tersangka penerima suap izin pembangunan dua pabrik di Subang, Jawa Barat.
Sebelumnya ada Marianus Sae calon Gubernur Nusa Tenggara Timur yang terjaring operasi tangkap tangan KPK di Surabaya, Jawa Timur. Dia ditangkap 2 hari sebelum pengundian nomor urut calon gubernur. Di Pilkada NTT Marianus diusung oleh PDI-Perjuangan.
Ada Nyono Suharli Bupati Jombang Jawa Timur yang ditangkap KPK 3 Februari lalu. Dia diduga menerima suap penempatan pejabat. Dalam Pilkada Serentak tahun ini Nyono kembali mencalonkan diri didukung Partai Golkar.