Cina Punya Robot Presenter Berita
- 5 tahun yang lalu
Teknologi AI makin berkembang pesat di Tiongkok. Kantor berita Xinhua News baru aja perkenalkan robot pembawa berita perempuan pertama yang diberi nama Xin Xiaomeng. Seperti dilansir kumparan, Xin Xiaomeng adalah presenter virtual perempuan yang menggunakan teknologi kecerdasaan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membawakan berita yang mirip dengan penyiar profesional.
Dalam penampilan perdananya pada hari Minggu (03/03/2019), Xiaomeng mengenakan potongan rambut pendek dan mengenakan blus berwarna merah muda dan anting dalam presentasi video satu menit.
Ia menyiarkan berita tentang pertemuan parlemen tahunan China yang diselenggarakan di Beijing. Xiaomeng diprogram untuk menirukan penyiar berita Xinhua yang asli bernama Qu Meng.
Sistem kecerdasan buatan ini mampu tampil dengan gerakan bibir yang mendekati kesempurnaan, memperlihatkan gerak anggukan kepala, mengedipkan mata, dan tersenyum, serta mampu menyampaikan siaran berita mendekati sempurna.Kantor berita Xinhua bekerja sama dengan Sogou, perusahaan mesin pencari di China, untuk mengembangkan sistem yang digunakan untuk menjalankan pembawa berita virtual ini. Sistem AI dipakai untuk memadukan suara, gerakan bibir, dan ekspresi berdasarkan pembaca berita Xinhua yang asli.
Jurnalisme berbasis AI adalah sesuatu yang telah dikerjakan China selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, China juga sedang berupaya untuk meningkatkan kehebatan teknologi AI, mulai dari kamera pengintai hingga mobil otonom. Kalau jurnalisme itu dibikin AI, kira-kira orang yang suka gak percaya sama media bakal berubah pikiran gak ya?
Dalam penampilan perdananya pada hari Minggu (03/03/2019), Xiaomeng mengenakan potongan rambut pendek dan mengenakan blus berwarna merah muda dan anting dalam presentasi video satu menit.
Ia menyiarkan berita tentang pertemuan parlemen tahunan China yang diselenggarakan di Beijing. Xiaomeng diprogram untuk menirukan penyiar berita Xinhua yang asli bernama Qu Meng.
Sistem kecerdasan buatan ini mampu tampil dengan gerakan bibir yang mendekati kesempurnaan, memperlihatkan gerak anggukan kepala, mengedipkan mata, dan tersenyum, serta mampu menyampaikan siaran berita mendekati sempurna.Kantor berita Xinhua bekerja sama dengan Sogou, perusahaan mesin pencari di China, untuk mengembangkan sistem yang digunakan untuk menjalankan pembawa berita virtual ini. Sistem AI dipakai untuk memadukan suara, gerakan bibir, dan ekspresi berdasarkan pembaca berita Xinhua yang asli.
Jurnalisme berbasis AI adalah sesuatu yang telah dikerjakan China selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, China juga sedang berupaya untuk meningkatkan kehebatan teknologi AI, mulai dari kamera pengintai hingga mobil otonom. Kalau jurnalisme itu dibikin AI, kira-kira orang yang suka gak percaya sama media bakal berubah pikiran gak ya?