TRADISI OJUNG DI TAPAL KUDA
Sebagai simbol rasa syukur kepada sang kuasa masyarakat di Banyuwangi dan Lumajang Jawa Timur kerap menggelar Tradisi Ojung. Pelaksanaan tradisi ini dilaksanakan di tiap dusun secara bergantian. Uniknya, meski sudah saling pukul dengan rotan peserta Ojung inipun selanjutnya menggelar gembul bujono atau makan bersama.
Di rumah seorang dukun Tradisi Ojung digelar. Para peserta berasal dari warga setempat, secara bergantian mempunyai kesempatan memukul dan menangkis dengan rotan. Tabuhan Gamelan, gendang, dan gong, serta sorak sorai penonton menambah semaraknya tradisi tahunan itu. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak serta orang lanjut usia juga tak mau kalah memeriahkan acara tersebut.
Acara ini sengaja digelar dalam rangka bersih desa atau selamatan desa. Tujuannya tak lain adalah sebagai simbol rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan sang pencipta kepada hambanya.
Meski suduh saling pukul, namun tidak ada dendam diantara mereka. Usai melaksanakan tradisi Ojung, merekapun melaksanakan kegiatan gembul bujono atau makan bersama di rumah dukun desa setempat. Harapan besarnya, usai melaksanakan tradisi Ojung warga setempat dapat terhindar dari segala musibah.
Di rumah seorang dukun Tradisi Ojung digelar. Para peserta berasal dari warga setempat, secara bergantian mempunyai kesempatan memukul dan menangkis dengan rotan. Tabuhan Gamelan, gendang, dan gong, serta sorak sorai penonton menambah semaraknya tradisi tahunan itu. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak serta orang lanjut usia juga tak mau kalah memeriahkan acara tersebut.
Acara ini sengaja digelar dalam rangka bersih desa atau selamatan desa. Tujuannya tak lain adalah sebagai simbol rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan sang pencipta kepada hambanya.
Meski suduh saling pukul, namun tidak ada dendam diantara mereka. Usai melaksanakan tradisi Ojung, merekapun melaksanakan kegiatan gembul bujono atau makan bersama di rumah dukun desa setempat. Harapan besarnya, usai melaksanakan tradisi Ojung warga setempat dapat terhindar dari segala musibah.