Anggota suku asli Mura Brasil mengecat wajah dan tubuh mereka dengan cat merah oranye dan mengambil busur panjang dan pentung saat mereka menuju hutan. Hal tersebut mereka gunakan untuk bersiap memulai pertempuran, dan musuh mereka adalah deforestasi dan perusakan rumah mereka, yakni hutan hujan Amazon.
Menurut organisasi non-pemerintah Instituto Socioambiental, Ada sekitar 18 ribu anggota suku asli Mura yang tinggal di negara bagian Amazonas, hutan hujan Amazon, Brasil.
Seorang anggota suku tersebut menunjukan area lahan yang seluas lapangan bola di dekat desa mereka tinggal. Hutan ditebangi, meninggalkan lubang tanah yang luas di tanah dengan tapakan alat berat.
"Kami sedih karena hutan mati setiap saat. Kami merasakan perubahan iklim dan dunia membutuhkan hutan." kata Handerch Wakana Mura, salah satu pemimpin klan suku yang berpenduduk lebih dari 60 orang.
Menurut organisasi non-pemerintah Instituto Socioambiental, Ada sekitar 18 ribu anggota suku asli Mura yang tinggal di negara bagian Amazonas, hutan hujan Amazon, Brasil.
Seorang anggota suku tersebut menunjukan area lahan yang seluas lapangan bola di dekat desa mereka tinggal. Hutan ditebangi, meninggalkan lubang tanah yang luas di tanah dengan tapakan alat berat.
"Kami sedih karena hutan mati setiap saat. Kami merasakan perubahan iklim dan dunia membutuhkan hutan." kata Handerch Wakana Mura, salah satu pemimpin klan suku yang berpenduduk lebih dari 60 orang.
Category
🗞
Berita