Teknologi Quick Respon Code

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Jepang mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 1960-an.

Pada waktu itu, Jepang memiliki swalayan dengan jumlah yang mulai banyak.

Namun, kala itu kasir mengalami kendala karena mereka harus memasukkan barang dan harga secara manual.

Kondisi itu memicu penemuan kode batang atau barcode.

Penggunaan barcode sangat membantu kasir di Jepang karena mereka hanya perlu melakukan pemindaian dengan sesor optik.

Seiring dengan berkembangnya waktu, penggunaan barcode terus meluas.

Akan tetapi kala itu bar code hanya mampu menampung sekitar 20 karakter alfanumerik.

Hal tersebut membuat barcode tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

Kala itu Denso Wave Incorporated, pengembang QR Code, mendapatkan permintaan untuk mengembangkan sistem kode yang dapat menampung alfanumerik sekaligus kode kanji dan kana.

Sejak saat itu, Masahiro Hara bersama timnya di Denso mengembangkan kode QR atau Quick Response Code.

QR Code dikembangkan dari barcode yang hanya membaca satu arah menjadi dua arah, yaitu vertikal dan horizontal.

Selain itu, QR code juga diusahakan agar tetap terbaca dengan cepat.

Untuk mengembangkan proyek ini, Masahiro Hara membuat penanda posisi kode.

Kode tersebut berbentuk tiga kotak di tepi QR Code.

Penanda inilah yang membuat QR Code dapat dipindai dari berbagai sisi tanpa kesalahan.

Dianjurkan