Polisi Kerahkan Dua Ribu Personel, Amankan Malam Tahun Baru di Papua

  • 5 tahun yang lalu
Jelang pergantian tahun, aparat turunkan ribuan personel untuk amankan Papua. Hal ini mencegah adanya baku tembak yang kembali terjadi di Papua.

Seorang prajurit TNI gugur, setelah terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata, KKB.
Kapolda Papua mengungkapkan, sepanjang tahun 2019, Kelompok Kriminal Bersenjata jadi ancaman keamanan di provinsi tersebut.

Satu prajurit TNI gugur , dalam baku tembak, dengan Kelompok Kriminal Bersenjata, di Kabupaten Keerom, Papua.

Prajurit TNI yang meninggal adalah, Serda Miftachur Rohmat, Anggota Batalyon Infanteri 713,st yang menjabat Wadan Pos Bewan Baru.

Serda Miftachur gugur, dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata di Pos Kaliasin, Kabupaten Keerom .

Saat kejadian, sepuluh personel Yonif 713, yang akan mengambil logistik di Pos Kaliasin dihadang dan ditembaki dari arah ketinggian, yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Selain gugurnya satu prajurit, baku tembak dilaporkan menyebabkan Prada Juwandhy Ramadhan terluka.

Secara terpisah, Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata masih menjadi ancaman nyata, bagi keamanan di Papua.

Polda Papua mencatat selama tahun 2019, terdapat 23 kali gangguan keamanan berupa teror penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

Dari 23 kejadian, 20 orang meninggal dunia. Di antaranya 10 personel TNI-Polri dan 10 warga sipil.

Penembakan di tahun 2019, tersebar di sejumlah wilayah. Seperti Puncak Jaya, Jayawijaya, Mimika dan Paniai.

Selain itu, Kabupaten Nduga, Papua juga merupakan daerah yang tidak aman. Di wilayah ini, kelompok Egianus Kogoya kerap kali membuat kekacauan.

Kelompok Egianus Kogoya, pada Desember 2018, terlibat pembunuhan terhadap puluhan pekerja Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Saat itu korban tewas, kebanyakan pekerja yang sedang membangun jalan Trans Papua, yang akan menghubungkan antar kabupaten di provinsi tersebut.


Dianjurkan