Isu Lingkungan Mentok, Eropa Jegal Sawit Pangan

  • 4 tahun yang lalu
Pada Maret 2019 Eropa menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit menimbulkan deforestasi hutan besar-besaran secara global.

Tertulis di Kompas.com dalam artikel Ekonom: Larangan Uni Eropa terhadap Kelapa Sawit Berlebihan pada 21 Mei 2019, senior Indef dan Ketua Focus Group Pangan dan Pertanian Isei Bustanul Arifin mengatakan, isu negatif mengenai kelapa sawit yang dibuat Uni Eropa sudah berlebihan. Pasalnya, penggunaan lahan minyak kelapa sawit hanya berkisar 6,6 persen dari total lahan dunia.

Akibat isu negatif ini, ekspor kelapa sawit Indonesia menurun signifikan. Padahal Indonesia dan Malaysia menyumbang 80 persen ekspor kelapa sawit di dunia dengan tren yang meningkat dari

Arifin menilai, tekanan pada kinerja ekspor ini berimbas pada defisit transaksi berjalan dan ikut mempengaruhi volatilitas nilai tukar rupiah. Petani-petani kelapa sawit pun terkena imbasnya. Untuk itu, ISEI membuat program kampanye positif mengenai industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Swiss, mengingat Swiss merupakan negara Uni Eropa (UE).
Lalu, apakah ini kemudian menjadi salah satu dari ribuan siasat Uni Eropa dalam bidang pangan sawit?