Keren! Anak Ciptakan Robot untuk Bantu Ibunya Berjualan
- 4 tahun yang lalu
PURWOREJO, KOMPAS.TV - Kecintaan dan prihatin melihat keterbatasan penglihatan yang dimiliki orangtua memunculkan ide untuk membuat alat yang bisa mempermudah pekerjaan ibu tercinta. Ialah Agung Budi Wibowo, seorang pemuda asal Purworejo, Jawa Tengah yang menciptakan lengan robot.
Awalnya, sang ibu, Praptining Utami memiliki keterbatasan penglihatan hingga sering kesulitan untuk menuangkan adonan telur ke loyang saat berjualan telur dadar yang dijajakan di sekolah.
Tak hanya adonan telur yang sering berceceran karena penempatan yang tidak tepat, bahkan Prapti sering terkena minyak goreng panas dan tersundut loyang atau kompor panas. Agung pun pun berpikir untuk membuat alat yang memudahkan pekerjaan ibunya.
Agung menamakan alat ciptaannya sebagai 'egg filling robot'. Ia sendiri baru lulus SMK jurusan teknik kendaraan ringan pada tahun lalu. Ia belajar coding secara otodidak untuk membuat robot dipadu dengan melihat tutorial dari YouTube.
Setelah mengotak-atik dan melakukan serangkaian percobaan selama 2 minggu, rangkaian robot pembuat telur dadar mini ini pun siap dioperasikan.
Prinsip kerja lengan robot adalah robot ini akan menyedot adonan telur dan menuangkan adonan telur tepat ke lubang-lubang dalam loyang cetakan yang berada di atas kompor.
Adonan ini harus tepat mengarah ke dalam lubang cetakan agar tidak berceceran. Setelah beberapa detik, Prapti pun tinggal membalik telur yang sudah matang dan selanjtunya mengambil telur dadar yang sudah siap untuk disajikan ke pembeli.
Agung mengaku menghabiskan uang sekitar Rp1,5 juta untuk pembuatan lengan robot ini. Sang ibu yang berjualan telur dadar mini selama 1,5 tahun pun merasa terbantu dengan robot ciptaan anak bungsunya tersebut.
Anak-anak sekolah pun ramai membeli dagangannya karena tertarik melihat bagaimana robot ini bekerja. Dengan lengan robot, proses penggorengan telur dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Omset penjualan Prapti pun naik dari sebelumnya. Jika sebelum hanya dapat meraup omset Rp30 Ribu - Rp40 Ribu per hari, kini menjadi Rp70 Ribu - Rp80 Ribu per hari.
#Robot #PenggorengTelur #Purworejo
Awalnya, sang ibu, Praptining Utami memiliki keterbatasan penglihatan hingga sering kesulitan untuk menuangkan adonan telur ke loyang saat berjualan telur dadar yang dijajakan di sekolah.
Tak hanya adonan telur yang sering berceceran karena penempatan yang tidak tepat, bahkan Prapti sering terkena minyak goreng panas dan tersundut loyang atau kompor panas. Agung pun pun berpikir untuk membuat alat yang memudahkan pekerjaan ibunya.
Agung menamakan alat ciptaannya sebagai 'egg filling robot'. Ia sendiri baru lulus SMK jurusan teknik kendaraan ringan pada tahun lalu. Ia belajar coding secara otodidak untuk membuat robot dipadu dengan melihat tutorial dari YouTube.
Setelah mengotak-atik dan melakukan serangkaian percobaan selama 2 minggu, rangkaian robot pembuat telur dadar mini ini pun siap dioperasikan.
Prinsip kerja lengan robot adalah robot ini akan menyedot adonan telur dan menuangkan adonan telur tepat ke lubang-lubang dalam loyang cetakan yang berada di atas kompor.
Adonan ini harus tepat mengarah ke dalam lubang cetakan agar tidak berceceran. Setelah beberapa detik, Prapti pun tinggal membalik telur yang sudah matang dan selanjtunya mengambil telur dadar yang sudah siap untuk disajikan ke pembeli.
Agung mengaku menghabiskan uang sekitar Rp1,5 juta untuk pembuatan lengan robot ini. Sang ibu yang berjualan telur dadar mini selama 1,5 tahun pun merasa terbantu dengan robot ciptaan anak bungsunya tersebut.
Anak-anak sekolah pun ramai membeli dagangannya karena tertarik melihat bagaimana robot ini bekerja. Dengan lengan robot, proses penggorengan telur dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Omset penjualan Prapti pun naik dari sebelumnya. Jika sebelum hanya dapat meraup omset Rp30 Ribu - Rp40 Ribu per hari, kini menjadi Rp70 Ribu - Rp80 Ribu per hari.
#Robot #PenggorengTelur #Purworejo