Petaka Sungai Sempor, Kepsek Mengaku Tak Diberi Tahu Kegiatan Susur Sungai

  • 4 tahun yang lalu
YOGYAKARTA, KOMPASTV Khoirunisa, satu dari 8 siswi yang meninggal dunia dalam petaka susur Sungai Sempor sudah dimakamkan pada Sabtu siang (22/2). Ironisnya, pemakaman bertepatan dengan hari ulangtahun Khoirunisa yang ke 13.

Tepat di hari ulangtahun ke-13, Khoirunisa berpulang menghadap Yang Maha Kuasa. Siswi SMP ini menjadi salah satu korban meninggal akibat terseret arus sungai. Teman-teman semasa sekolah pun turut hadir di TPU Desa Girikerto, Sleman, mengantarkan jenazah ke liang lahat.

Air mata tak hanya jatuh untuk Khoirunisa. Total delapan siswa meninggal akibat hanyut saat melakukan aktivitas susur sungai, Jumat sore (21/2). Hujan deras diiringi luapan sungai sempor membuat para siswa tak dapat menghindar. Data dari tim SAR, ada 249 siswa SMP Negeri 1 Turi yang ikut aktivitas ini.

Menurut kepala sekolah kegiatan susur sungai sudah sering dilakukan para siswa bersama pembina pramuka. Meski demikian, ia mengaku tak mendapat pemberitahuan soal aktivitas jumat sore (21/2).

Ketua Kwarda Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta sangat menyayangkan kegiatan kepramukaan tidak terintegrasi dengan pihak sekolah. Pihaknya akan meninjau kembali aturan-aturan dalam kegiatan kepramukaan yang berbasis pada gugus depan agar sebisa mungkin dilakukan di lingkungan sekolah.

Edukasi tanggap bencana memang penting namun setiap kegiatan haruslah diukur berdasarkan manfaat dan resiko yang mungkin muncul. Belajar dari insiden duka ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta meminta BPBD setempat mengeluarkan surat edaran agar seluruh aktivitas di aliran sungai dilarang saat musim hujan.