Viral! Surat Edaran dari RW: Menolak Warga dari RS untuk Tinggal di Indekos
Viral di media sosial, sebuah surat edaran dari sebuah RW di Kota Malang, yang berisikan pemilik usaha tempat indekos menolak menerima pasien dan keluarga yang menunggu di rumah sakit, untuk tinggal di rumah indekos.
Untuk mengklarifkasi surat edaran yang tersebar di media sosial, jurnalis Kompas TV pun mendatangi pihak RW setempat guna mengetahui informasi yang sebenarnya.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh salah satu permukiman di Malang, Jawa Timur, tertuliskan empat poin.
Di poin pertama tertulis imbauan untuk tidak menerima hunian indekos yang berasal dari rumah sakit, baik sebagai penjaga pasien maupun pasien yang sedang menunggu tindakan medis dari dokter.
Surat ini pun kemudian viral di media sosial.
Banyak yang menyebut warganet yang memelintirnya, dan menyebut adanya penolakan pada tenaga medis.
KOMPAS.TV - Viral di media sosial, sebuah surat edaran dari sebuah RW di Kota Malang, yang berisikan pemilik usaha tempat indekos menolak menerima pasien dan keluarga yang menunggu di rumah sakit, untuk tinggal di rumah indekos.
Untuk mengklarifikasi hal ini, jurnalis Kompas TV pun mendatangi pihak permukiman guna mengetahui kebenarannya.
Saat ditemui di kediamannya, pihak RW yang mengeluarkan surat edaran menyebut, surat edaran tersebut dibuat atas dasar keluhan warga dan kekhawatiran akan pandemi Covid-19.
Pihak permukiman juga menegaskan, bahwa tidak ada imbauan yang ditulis di surat edaran, mengenai penolakan tenaga medis di lingkungannya.
Namun pihak pemukiman menyebut, surat edaran pertama yang dikeluarkan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Karena itu, surat edaran pun kini telah direvisi.
Dan salah satu isinya menekankan bahwa pemilik tempat indekos agar tidak menambah hunian baru, sampai pemerintah mencabut status darurat pandemi Covid-19.
Untuk mengklarifkasi surat edaran yang tersebar di media sosial, jurnalis Kompas TV pun mendatangi pihak RW setempat guna mengetahui informasi yang sebenarnya.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh salah satu permukiman di Malang, Jawa Timur, tertuliskan empat poin.
Di poin pertama tertulis imbauan untuk tidak menerima hunian indekos yang berasal dari rumah sakit, baik sebagai penjaga pasien maupun pasien yang sedang menunggu tindakan medis dari dokter.
Surat ini pun kemudian viral di media sosial.
Banyak yang menyebut warganet yang memelintirnya, dan menyebut adanya penolakan pada tenaga medis.
KOMPAS.TV - Viral di media sosial, sebuah surat edaran dari sebuah RW di Kota Malang, yang berisikan pemilik usaha tempat indekos menolak menerima pasien dan keluarga yang menunggu di rumah sakit, untuk tinggal di rumah indekos.
Untuk mengklarifikasi hal ini, jurnalis Kompas TV pun mendatangi pihak permukiman guna mengetahui kebenarannya.
Saat ditemui di kediamannya, pihak RW yang mengeluarkan surat edaran menyebut, surat edaran tersebut dibuat atas dasar keluhan warga dan kekhawatiran akan pandemi Covid-19.
Pihak permukiman juga menegaskan, bahwa tidak ada imbauan yang ditulis di surat edaran, mengenai penolakan tenaga medis di lingkungannya.
Namun pihak pemukiman menyebut, surat edaran pertama yang dikeluarkan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Karena itu, surat edaran pun kini telah direvisi.
Dan salah satu isinya menekankan bahwa pemilik tempat indekos agar tidak menambah hunian baru, sampai pemerintah mencabut status darurat pandemi Covid-19.