Soal Kematian Editor Metro TV, Suicidiolog: Bunuh Diri dengan 4 Luka Tusuk Sangat Jarang Terjadi

  • 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Setelah lebih 2 pekan melakukan penyelidikan, kasus tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo diungkap polisi.

Meski bisa menerima, keluarga korban tak yakin Yodi meninggal karena depresi yang berujung bunuh diri.

Berikut adalah rekaman CCTV saat Yodi Prabowo, membeli pisau di sebuah pusat perbelanjaan di Rempoa, Tangerang Selatan.

Dalam rekaman, Yodi terlihat menghabiskan waktu selama 8 menit untuk memilih dan membeli pisau.

Hasil penyelidikan Tim Polda Metro Jaya, pisau yang dibeli Yodi sama dengan pisau yang ditemukan, di lokasi penemuan jenazahnya.

Di pinggir jalan Tol Pesanggrahan, Jakarta Selatan,10 Juli lalu.

Pisau tersebut, jadi salah satu bukti yang memperkuat dugaan, bahwa Yodi Prabowo bunuh diri.yang diduga dipicu depresi.

Kesimpulan penyebab kematian Yodi, tak hanya mengagetkan masyarakat, tapi juga keluarga.

Keluarga mengaku tidak puas, dan tak yakin almarhum mengalami depresi yang berujung bunuh diri.

Dalam program Sapa Indonesia Malam, Benny Prawira Siauw yakni Suicidiolog dari Komunitas Into The Light, berpendapat kasus Yodi yang diduga bunuh diri dengan 4 luka tusuk di tubuhnya sangat jarang terjadi.

Kasus kematian Yodi Prabowo, terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan lebih dari 2 pekan. Tak hanya barang bukti pisau, sejumlah fakta lain diungkap polisi.

Kesimpulan bahwa Yodi tewas akibat bunuh diri dinyatakan berdasarkan hasil investigasi yang melibatkan sejumlah saksi, mulai dari orang dekat hingga saksi ahli, olah TKP, serta pengumpulan bukti pendukung lain.