Wabah pandmei Covid-19 memukul semua sektor industri tanah air. Banyak pelaku industri kecil dan menengah keatas harus gulung tikar akibat wabah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Dampak pandemi ini juga turut diraskan pemilik Batik Wistara yang mempekerjakan para difabel atau disabilitas.
Bagi Ariyono Setiawan, kunci bertahan di tengah pandemi adalah dengan memasrahkan dan mengikhlaskan hasil usaha pada yang maha kuasa. Dirinya berpikir, di tengah Pandemi Covid-19 seperti saat ini, tak hanya usahanya saja yang mengalami kesusahan. Bahkan semua orang juga merasakan hal yang sama. Jika ia hanya sibuk mengeluh tanpa mencoba segala cara untuk tetap berusaha, tentu hasilnya pun tidak ada.
Maka dari itu pria satu ini pun mencoba mempertahankan usaha batik kombinasinya dengan beralih mengerjakan pesanan masker kain yang kini banyak di buru para konsumen. Tak tanggung-tanggung produksi maskernya pun kini telah mencapai 8000 pcs masker yang telah terjual luas ke beberapa daerah di Indonesia.
Bagi Ariyono Setiawan, kunci bertahan di tengah pandemi adalah dengan memasrahkan dan mengikhlaskan hasil usaha pada yang maha kuasa. Dirinya berpikir, di tengah Pandemi Covid-19 seperti saat ini, tak hanya usahanya saja yang mengalami kesusahan. Bahkan semua orang juga merasakan hal yang sama. Jika ia hanya sibuk mengeluh tanpa mencoba segala cara untuk tetap berusaha, tentu hasilnya pun tidak ada.
Maka dari itu pria satu ini pun mencoba mempertahankan usaha batik kombinasinya dengan beralih mengerjakan pesanan masker kain yang kini banyak di buru para konsumen. Tak tanggung-tanggung produksi maskernya pun kini telah mencapai 8000 pcs masker yang telah terjual luas ke beberapa daerah di Indonesia.
Category
🗞
News