• 4 years ago
Jualan Gorengan Siti Rodiah Raih IPK Cumlaude dan Dihadiahi Beasiswa S2

Inilah prosesi pelantikan 800 lulusan pada wisuda ke-78 UIN SGD Bandung, Ahad 9 Agustus 2020. Sekilas nampak seperti biasa. Padahal ini wisuda secara virtual. Tidak dihadiri para lulusan, hanya dihairi senat universitas, guru besar, rektorat, para dekan, dan pejabat UIN Bandung lainnya di ruangan wisuda.

Untuk pertama kalinya UIN Bandung terpaksa menggelar wisuda dengan cara Daring alias Dalam Jaringan akibat Pandemi Covid-19. Hanya dua wisudawan yang hadir di kampus mewakili seluruh peserta yang berada di rumah masing-masing, termasuk dua mahasiswa thailand dan tiga dari Malaysia.

Wisuda ke-78 lulusan Program Sarjana, Magister dan Doktor UIN Bandung ini dipimpin Ketua Senat Universitas Prof Dr H Nanat Fatah Natsir MS. Gedung Anwar Musadad menjadi saksi utama wisuda online menggunakan aplikasi zoom dengan dua layar besar dan peralatan studio multicam. Pengambilan gambar prosesi wisuda dikerjakan BBS Coorporate dibawah pimpinan Ali Sodikin.

Yang mengharukan saat pemindahan pita toga tidak dilakukan rektor, tetapi oleh para orangtua di rumah masing-masing. Sangat mengesankan, para orangtua menggantikan posisi rektor mengesahkan anaknya menjadi sarjana.

Cukup mengharukan juga cerita Siti Rodiah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan IPK 3,71. Bersama orangtuanya, Siti dipanggil ke podium untuk menerima penghargaan sebagai mahasiswa inspiratif, berupa laptop dan beasiswa melanjutkan kuliah S2 di UIN Bandung.

Perempuan asal Malangbong Garut ini pernah bekerja sebagai pencuci piring di Rumah Makan dan penjual gorengan. Ia berhasil menyelesaikan studi (3,5 tahun) dengan prestasi membanggakan. Siti merangkul dan sungkem kepada kedua orangtuanya, kemudian ia bersujud syukur atas kebahagiaannya.

SB: Siti Rodiah | Wisudawan Inspiratif
SB: Cucu | Ibunda Siti
SB: Okib | Ayahanda Siti

Selepas acara Senat dan rektorat meninggalkan gedung. Selama prosesi hingga selesai, seluruh pejabat kampus itu menggunakan prosedur kesehatan, tidak bersalaman seperti biasanya. Selain menggunakan masker, mereka juga menggunakan face shield.

SB: Prof. Dr. H. Mahmud, MSi | Rektor UIN SGD Bandung

Prosesi yang dimulai pada pukul 8 pagi itu berlangsung sekitar tiga jam. Lebih irit waktu satu jam dibanding prosesi wisuda manual. Suasana gedung yang biasanya hingar bingar para wisudawan, orangtua dan pegantar, kali ini benar-benar sepi. Paduan Suara Mahasiswa pun tidak menggunakan grup tetapi cukup dengan rekaman mp3.

SB: Ali Sodikin | Direktur BBS Coorporate

Bagi UIN Bandung ini menjadi sejarah tersendiri, termasuk event langka dan sukses gemilang bagi BBS Coorporate. Tidak ada error satu jaringan pun, semuanya berjalan sesuai schedule. Selamat dan sukses untuk para wisudawan. Seperti nasihat Ketua Senat dan Rektor, lulusan harus mengabdi untuk negeri dan bangsa.

Isur Suryana dan tim liputan humas UIN Bandung melaporkan ...

Recommended