Timlo, makanan khas dalam khazanah kuliner Soloraya ini, idealnya menjadi salah satu pilihan menu sarapan. Meski demikian, bagi Anda penikmat kuliner Soloraya yang tengah berkunjung ke Kota Bengawan atau perantau yang tengah mudik Lebaran 2014 dan ingin menikmati kesegaran timlo, tak perlu khawatir. Masih ada warung yang buka hingga siang hari bahkan malam hari.
Salah satu warung makan yang menyediakan timlo sepanjang waktu adalah Timlo Sastro. Timlo Sastro merupakan pelopor timlo di Solo. Di sinilah Anda dapat menikmati keaslian timlo yang tak lekang oleh zaman.
Timlo Sastro berisi daging ayam, ati ampela ayam, sosis goreng khas Solo, serta telur pindang khas kedai timlo itu. Sosis goreng Solo ini bukanlah sosis yang terbuat dari daging sapi pada umumnya melainkan dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat seperti martabak dan digoreng. Di dalam lipatan adonan itu diberi daging ayam bagian dada yang disuwir. Selanjutnya, gorengan sosis itu disajikan dalam potongan-potongan kecil. Sosis inilah yang membedakan makanan kuliner Soloraya ini dengan makanan berkuah lainnya seperti soto dan sup.
Kesegaran kuah timlo dibangkitkan oleh perpaduan kaldu ayam dan bumbu sederhana. Perempuan itu menjelaskan, cara penyajian kuah Timlo Sastro pun ada dua tahap. Pertama, olahan isi timlo dalam mangkuk disiram dengan kuah kental yang terdiri atas bawang putih, pala, lada, dan garam. Kedua, diguyur dengan kuah dari kaldu ayam yang biasa disebut para pengelola Timlo Sastro sebagai kuah tawar. Cara penyajian inilah yang jadi kekhasan lain Timlo Sastro.
Taburan bawang merah goreng mempercantik penyajian timlo dan nasi yang disajikan secara terpisah. Jika ingin rasa pedas atau manis, saat menyantap timlo Anda dapat menambahkan kecap pedas yang semakin memanjakan lidah.
Salah satu warung makan yang menyediakan timlo sepanjang waktu adalah Timlo Sastro. Timlo Sastro merupakan pelopor timlo di Solo. Di sinilah Anda dapat menikmati keaslian timlo yang tak lekang oleh zaman.
Timlo Sastro berisi daging ayam, ati ampela ayam, sosis goreng khas Solo, serta telur pindang khas kedai timlo itu. Sosis goreng Solo ini bukanlah sosis yang terbuat dari daging sapi pada umumnya melainkan dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat seperti martabak dan digoreng. Di dalam lipatan adonan itu diberi daging ayam bagian dada yang disuwir. Selanjutnya, gorengan sosis itu disajikan dalam potongan-potongan kecil. Sosis inilah yang membedakan makanan kuliner Soloraya ini dengan makanan berkuah lainnya seperti soto dan sup.
Kesegaran kuah timlo dibangkitkan oleh perpaduan kaldu ayam dan bumbu sederhana. Perempuan itu menjelaskan, cara penyajian kuah Timlo Sastro pun ada dua tahap. Pertama, olahan isi timlo dalam mangkuk disiram dengan kuah kental yang terdiri atas bawang putih, pala, lada, dan garam. Kedua, diguyur dengan kuah dari kaldu ayam yang biasa disebut para pengelola Timlo Sastro sebagai kuah tawar. Cara penyajian inilah yang jadi kekhasan lain Timlo Sastro.
Taburan bawang merah goreng mempercantik penyajian timlo dan nasi yang disajikan secara terpisah. Jika ingin rasa pedas atau manis, saat menyantap timlo Anda dapat menambahkan kecap pedas yang semakin memanjakan lidah.
Category
🏖
Perjalanan