Pemerintah mengatakan Pilkada 2020 gak mempengaruhi kenaikan angka pandemi yang selama ini memecahkan rekor. Nyatanya, potensi Klaster Pilkada tetap ada.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD percaya diri klaster penularan Covid 19 gak terjadi di perhelatan Pilkada 2020. Ia mengutip hasil pantauan BNPB kepatuhan protokol kesehatan capai angka 92% di TPS.
"Kita sudah membuktikan kepada orang-orang dulu pesimis, dan ternyata tidak terjadi apa-apa, ini membuktikan biasa-biasa saja." ujar Mahfud dalam rapat koordinasi dengan BNPB.
Ia menegaskan kenaikan kasus corona yang terjadi belakangan bukan karena Pilkada. Karena ada beberapa daerah yang gak menjalankan Pilkada tapi punya kenaikan kasus yang besar.
Epidemilogi Universitas Airlangga, Laura Navika berpendapat terlalu dini jika mengatakan Pilkada 2020 aman dari penularan Covid 19. Kasus baru akan muncul setelah 14 hari masa inkubasi virus corona.
Ia mengingatkan potensi klaster Pilkada 2020 besar kemungkinan terjadi. Mengingat Bawaslu menemukan ada banyak TPS yang gak menjalani protokol kesehatan.
Bawaslu menemukan ada 1.454 TPS protokol kesehatannya gak memadai. Selain itu juga ditemukan petugas KPPS yang terkonfirmasi positif Covid 19 terpaksa bertugas memungut suara.
Dari kasus tersebut sangat mungkin terjadi penularan virus corona ke pemilih di TPS.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD percaya diri klaster penularan Covid 19 gak terjadi di perhelatan Pilkada 2020. Ia mengutip hasil pantauan BNPB kepatuhan protokol kesehatan capai angka 92% di TPS.
"Kita sudah membuktikan kepada orang-orang dulu pesimis, dan ternyata tidak terjadi apa-apa, ini membuktikan biasa-biasa saja." ujar Mahfud dalam rapat koordinasi dengan BNPB.
Ia menegaskan kenaikan kasus corona yang terjadi belakangan bukan karena Pilkada. Karena ada beberapa daerah yang gak menjalankan Pilkada tapi punya kenaikan kasus yang besar.
Epidemilogi Universitas Airlangga, Laura Navika berpendapat terlalu dini jika mengatakan Pilkada 2020 aman dari penularan Covid 19. Kasus baru akan muncul setelah 14 hari masa inkubasi virus corona.
Ia mengingatkan potensi klaster Pilkada 2020 besar kemungkinan terjadi. Mengingat Bawaslu menemukan ada banyak TPS yang gak menjalani protokol kesehatan.
Bawaslu menemukan ada 1.454 TPS protokol kesehatannya gak memadai. Selain itu juga ditemukan petugas KPPS yang terkonfirmasi positif Covid 19 terpaksa bertugas memungut suara.
Dari kasus tersebut sangat mungkin terjadi penularan virus corona ke pemilih di TPS.
Kategori
🗞
Berita