Viral! Paket Bansos Terbengkalai, Polisi Periksa Pemilik
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah video menunjukkan tumpukan paket bahan pokok, berlogo Kemensos dan Kepresidenan, terbengkalai di sebuah gudang, di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam video berdurasi 12 detik ini, terlihat paket bahan pokok berlogo Kementerian Sosial, dan Kepresidenan, menumpuk di dalam gudang.
Video juga disertai narasi, bahwa barang-barang dalam paket bahan pokok, kedaluwarsa.
Polsek Cakung langsung menyelidiki kebenaran video ke lokasi gudang, dan memanggil pemilik gudang, untuk dimintai keterangan.
Dari hasil penyelidikan, paket bahan pokok berlogo Kemensos itu, merupakan paket yang gagal jual.
Dari penyelidikan sementara juga diketahui, paket bahan pokok berlogo Kementerian Sosial itu, masih bagus dan belum memasuki masa kedaluwarsa.
Paket ini, awalnya akan dijual kepada Kementerian Sosial, tetapi tidak jadi, sehingga menumpuk di gudang.
Salah satu pemilik gudang menjelaskan, bahwa paket bahan pokok sebanyak 50 ribu unit adalah paket yang awalnya disiapkan untuk dijual ke pihak kementerian sosial.
Namun paket bantuan ini akhirnya tidak jadi dibeli, meski telah disiapkan.
Pihaknya juga membantah paket bahan pokok itu kedaluwarsa.
Bahan pokok itu akan dijual secara eceran tanpa menggunakan logo Kementerian Sosial.
Dalam video berdurasi 12 detik ini, terlihat paket bahan pokok berlogo Kementerian Sosial, dan Kepresidenan, menumpuk di dalam gudang.
Video juga disertai narasi, bahwa barang-barang dalam paket bahan pokok, kedaluwarsa.
Polsek Cakung langsung menyelidiki kebenaran video ke lokasi gudang, dan memanggil pemilik gudang, untuk dimintai keterangan.
Dari hasil penyelidikan, paket bahan pokok berlogo Kemensos itu, merupakan paket yang gagal jual.
Dari penyelidikan sementara juga diketahui, paket bahan pokok berlogo Kementerian Sosial itu, masih bagus dan belum memasuki masa kedaluwarsa.
Paket ini, awalnya akan dijual kepada Kementerian Sosial, tetapi tidak jadi, sehingga menumpuk di gudang.
Salah satu pemilik gudang menjelaskan, bahwa paket bahan pokok sebanyak 50 ribu unit adalah paket yang awalnya disiapkan untuk dijual ke pihak kementerian sosial.
Namun paket bantuan ini akhirnya tidak jadi dibeli, meski telah disiapkan.
Pihaknya juga membantah paket bahan pokok itu kedaluwarsa.
Bahan pokok itu akan dijual secara eceran tanpa menggunakan logo Kementerian Sosial.