Jokowi Minta Kritikan, DPR: Asal Kritik Membangun dan Ada Solusi
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja kerja pemerintah.
Jokowi menilai kritik diperlukan untuk meningkatkan kinerja layanan publik.
Jokowi menyadari masih banyak kinerja pemerintah yang perlu diperbaiki dalam penanganan pandemi Covid-19 dan berjanji untuk melakukan evaluasi sesuai dengan catatan ombudsman.
Wakil Ketua DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsudin, mendukung terkait permintaan presiden yang meminta masyarakat aktif menyampaikan masukan dan kritik secara tajam soal pelayanan publik.
"Saya mendukung, asal tinggal mengkritiknya kritik membangun ada solusi," kata Azis.
Menurut Aziz Syamsudin kritik diperlukan sebagai check and balance permeritah atas suatu kebijakan.
Sementara Partai Keadilan Sejahtera mengaprasiasi Presiden Jokowi yang meminta kritik dan masukan terhadap pelayanan publik.
Namun PKS meminta pemerintah menertibkan buzzer yang dianggap menyerang dan membuat gaduh.
"Titip buzzernya harus betul-betul ditertibkan, itu merusak ruang publik. Itu membuat kita jadi takut bersuara," kata Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera.
Jokowi menilai kritik diperlukan untuk meningkatkan kinerja layanan publik.
Jokowi menyadari masih banyak kinerja pemerintah yang perlu diperbaiki dalam penanganan pandemi Covid-19 dan berjanji untuk melakukan evaluasi sesuai dengan catatan ombudsman.
Wakil Ketua DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsudin, mendukung terkait permintaan presiden yang meminta masyarakat aktif menyampaikan masukan dan kritik secara tajam soal pelayanan publik.
"Saya mendukung, asal tinggal mengkritiknya kritik membangun ada solusi," kata Azis.
Menurut Aziz Syamsudin kritik diperlukan sebagai check and balance permeritah atas suatu kebijakan.
Sementara Partai Keadilan Sejahtera mengaprasiasi Presiden Jokowi yang meminta kritik dan masukan terhadap pelayanan publik.
Namun PKS meminta pemerintah menertibkan buzzer yang dianggap menyerang dan membuat gaduh.
"Titip buzzernya harus betul-betul ditertibkan, itu merusak ruang publik. Itu membuat kita jadi takut bersuara," kata Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera.