Kisah Perajin Gamelan Menolak Menyerah di Tengah Pandemi

  • 3 tahun yang lalu
Malang, KompasTV Jawa Timur. - Pandemi Covid-19 memaksa orang harus berpikir kreatif. Salah satunya adalah seniman dan perajin alat musik tradisional Gamelan.

Di tengah sepinya permintaan Gamelan, seorang seniman di Kota Malang berinovasi membuat alat musik tradisional dari luar negeri, dengan kearifan Gamelan Jawa.

Adalah Arik Sugianto, warga Lesanpuro Gang 13 Kedungkandang Kota Malang ini, menolak menyerah dengan terus berkreasi.

Meski usahanya terdampak pandemi dan omzetnya turun hingga 75 persen. Namun di tengah sulitnya kondisi ekonomi arik berusaha untuk bertahan. Sepinya permintaan Gamelan membuat arik mencoba membuat alat musik tradisional dari negara lain, yakni Handpan alat musik dari Swiss.

Handpan yang Ia buat dimodifikasi, sehingga bisa mengeluarkan nada Gamelan khas Jawa. Hal inilah yang membuat handpan Arik unik dan laku dijual, utamanya ke Bali yang merupakan pasar yang cukup bagus bagi alat musik ini.

"Jadi ini (handpan) dari luar negeri, jadi saya coba berqalih kesini sebentar, sepertinya ini menjanjikan karena ini cara mainnya juga sendiri. Jadi tidak berkerumun gitu, " ungkap Arik.

Meski Handpan cukup menjanjikan,namun Arik tidak akan meninggalkan Gamelan, karena dirinya merasa memiliki tanggung jawab moral dengan kesenian tradisional. Arik berharap, Pemerintah bisa mendengar dan melihat keluh kesah pengrajin di tengah pandemi yang terus terhimpit akibat sepinya pasar.

#malang #handpan #gamelan #tradisional #musik #Swiss

MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :

facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim

instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim

twitter :https://twitter.com/kompastvjatim

Dianjurkan