Pasca Diterjang Badai Seroja, Pohon Tumbang Hingga Sisa Lumpur Masih Halangi Akses Jalan
- 3 tahun yang lalu
KUPANG, KOMPAS.TV Pasca diterjang badai seroja pada Senin (04/04/2021) dini hari kemarin, pohon tumbang terpantau masih menutupi jalan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Petugas dari Dinas Kebersihan Kota Kupang membersihkan material pohon yang menghalangi jalan.
Jalan-jalan protokol harus ditutup sebagian selama proses pembersihan pohon tumbang.
Sementara itu, ratusan warga yang sempat mengungsi sebagian sudah mulai membersihkan rumah mereka.
Hingga Selasa (05/04/2021) siang jaringan listrik masih putus total dan tengah diperbaiki.
Sejumlah rumah dan jalan di Desa Waiburak, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tengga Timur, masih tertimbun material banjir bandang.
Minimnya alat berat membuat proses evakuasi material lumpur terhabat.
Aktivitas warga desa di Desa Waiburak, Flores Timur masih terhambat karena material lumpur dan batu masih menutupi akses jalan di rumah mereka.
Material lumpur dan batu yang terbawa saat banjir bandang ini belum dapat dievakuasi karena minimnya alat berat.
Saat ini 3 unit alat berat untuk membantu proses evakuasi, karena jembatan penghubung antar kecamatan juga putus total sehingga mobilisasi terbatas.
Jalan yang tertutup lumpur juga membuat distribusi bantuan ke wilayah Flores Timur terhambat.
Petugas dari Dinas Kebersihan Kota Kupang membersihkan material pohon yang menghalangi jalan.
Jalan-jalan protokol harus ditutup sebagian selama proses pembersihan pohon tumbang.
Sementara itu, ratusan warga yang sempat mengungsi sebagian sudah mulai membersihkan rumah mereka.
Hingga Selasa (05/04/2021) siang jaringan listrik masih putus total dan tengah diperbaiki.
Sejumlah rumah dan jalan di Desa Waiburak, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tengga Timur, masih tertimbun material banjir bandang.
Minimnya alat berat membuat proses evakuasi material lumpur terhabat.
Aktivitas warga desa di Desa Waiburak, Flores Timur masih terhambat karena material lumpur dan batu masih menutupi akses jalan di rumah mereka.
Material lumpur dan batu yang terbawa saat banjir bandang ini belum dapat dievakuasi karena minimnya alat berat.
Saat ini 3 unit alat berat untuk membantu proses evakuasi, karena jembatan penghubung antar kecamatan juga putus total sehingga mobilisasi terbatas.
Jalan yang tertutup lumpur juga membuat distribusi bantuan ke wilayah Flores Timur terhambat.