Satu Keluarga Tinggal di Emperan Rumah Tua

  • 3 tahun yang lalu
PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Tidak memiliki tempat hunian, satu keluarga kurang mampu di Kabupaten Pekalongan terpaksa hidup di emperan rumah tua yang rawan roboh dan tidak berpintu selama dua tahun. Satu keluarga ini bersama satu istri dan tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Kondisi emperan rumah tanpa mempunyai pintu, tembok permanen bahkan fasilitas mandi cuci kakus ini, sudah ditempati oleh Harsono, warga Desa Wonopringgo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan bersama istri dan tiga anaknya yang masih kecil selama dua tahun.

Dengan seizin pemilik rumah, dirinya menumpang di emperan rumah tua yang tidak berpenghuni. Sedianya Harsono disuruh menempati rumah kosong tua tersebut. Namun, karena kondisi atapnya yang rawan rubuh, ia memilih untuk membuat atap sendiri di emperan rumah tua tersebut.

Ia dan keluarganya bermalam dan tidur satu ranjang bersama tiga anaknya. Sebelumnya, Harsono dan istrinya merantau ke luar kota yakni di Yogyakarta.

Karena kondisi ekonominya kian terpuruk, ia memilih pulang kampung ke Pekalongan dengan bekerja sebagai buruh serabutan.

"Saya dulu kan perantau, dulu tinggal di Jogja. Terus pulang kesini nggak punya tempat tinggal, uang pas-pasan, terpaksa kan tidur diemperan numpang karena ini rumah kosong. Ya seadanya. Sama sekali belum pernah, dapet sekali yang bantuan terakhir Rp 600 ribu sama 10 kg beras. Semenjak korona dua kali bantuan," tutur Harsono, warga kurang mampu.

Sementara itu, Camat Wonopringgo yang dihubungi melalui ponsel pihaknya sudah bergerak cepat dengan membantu pembagungan rumah serta mendapatkan program keluarga harapan.

#pekalongan #yogyakarta #bantuan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/218534/satu-keluarga-tinggal-di-emperan-rumah-tua