Buat Peta Rawan Bahaya Tsunami, BMKG: Pemodelan Dibuat Jika Skenario Terburuk Terjadi

  • 3 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperjelas peringatan mengenai potensi tsunami yang disampaikan kepala BMKG bukanlah prediksi, melainkan potensi yang diolah dari pemodelan jika skenario terburuk terjadi.

Dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan, Sabtu (4/12), pemodelan tsunami di Cilegon didasari dari berbagai potensi bencana yang ada di kawasan Selat Sunda, di antaranya sumber gempa mega trust.

Tak hanya kawasan Cilegon dan sekitarnya, BMKG sebenarnya telah membuat mitigasi berupa peta rawan bahaya tsunami di sejumlah daerah di Jawa dan Sumatra.

Sebanyak 41 peta rawan bahaya dengan skenario pemodelan tsunami terdapat di pulau Jawa; dengan sebaran lima peta di Banten, lima peta di Jawa Barat, 17 peta di Jawa Tengah, tiga peta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 11 peta di Jawa Timur.

Dari pemodelan BMKG, tsunami di Selat Sunda dapat mencapai pesisir Jakarta.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tsunami disebabkan oleh gempa bermagnitudo 8,7 SR.

Potensi tsunami diperkirakan dapat sampai ke pantai Jakarta tiga jam setelah gempa terjadi.

Baca Juga BMKG Beri Penjelasan Soal Potensi Tsunami, Apa yang Harus Disiapkan Masyarakat? di https://www.kompas.tv/article/238572/bmkg-beri-penjelasan-soal-potensi-tsunami-apa-yang-harus-disiapkan-masyarakat

Wilayah Indonesia rawan oleh beragam bencana alam.

Tak hanya berada pada jalur cincin api pasifik, Nusantara juga menjadi titik temu lempeng pasifik Eurasia dan Indo-Australia.

Selain itu, Indonesia juga berada di garis ekuator yang menimbulkan kerawanan bencana hidrometeorologi.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya, pemerintah maupun masyarakat bersama-sama mempersiapkan dan melakukan mitigasi bahaya bencana di tanah air.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238578/buat-peta-rawan-bahaya-tsunami-bmkg-pemodelan-dibuat-jika-skenario-terburuk-terjadi