Miris, Bocah Hidup Sebagai Pemulung Tak Sekolah

  • 3 tahun yang lalu
BREBES, KOMPAS.TV - Seorang bocah berusia 7 tahun di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hidup memulung demi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seperti inilah kehidupan yang dialami Muhammad Ainu Rofiq, setiap hari. Membawa karung dan berkeliling kampung dari satu rumah warga ke rumah warga lainnya untuk mencari barang-barang yang bermanfaat dan bisa dijual. Rofiq terpaksa hidup sebagai pemulung di usianya yang masih kecil demi membantu ibu dan neneknya yang juga memulung. Dan di usianya yang hampir 7 tahun, seharusnya Rofiq bersekolah, namun kedua orangtuaya mengaku tidak ada biaya untuk menyekolahkan Rofiq.

"Tidak sekolah, karena tidak ada biaya. Pengennya sih sekolah," ujar April Triana, orangtua Rofiq.

Rumah yang dihuni Rofiq dan keluarganya juga sering kebanjiran karena atapnya banyak yang berlubang. Bahkan ruang belakang yang dijadikan dapur dan kamar mandi sama sekali tak beratap. Akibat kondisi ini, mereka terpaksa harus menahan hawa dingin pada malam hari.

Ketua RW setempat Baidowi, mengaku perihatin melihat kondisi keluarga Rofiq yang hidup dengan keterbatasan ekonomi. Agar bisa bertahan hidup, mereka pun harus mengais rezeki dengan memunguti barang bekas yang selanjutnya dijual ke pengepul.

"Jadi pemulung sekarang, nyari-nyari rongsok," ujar Baidowi.

Ironisnya, meski hidup dalam keterbatasan, keluarga ini tidak pernah tersentuh berbagai bantuan yang sudah digelontorkan oleh pemerintah. April sangat berkeinginan untuk menyekolahkan Rofiq agar masa depannya lebih baik.

Penghasilan dari memulung hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. April berharap, mendapat bantuan dari pemerintah atau dermawan supaya Rofiq bisa mengenyam bangku sekolah seperti anak-anak seusianya.

#brebes #jawatengah #muhammadainurofiq

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/249939/miris-bocah-hidup-sebagai-pemulung-tak-sekolah

Dianjurkan