Kedelai Mahal, Warga Beralih Membeli Tempe Menjes

  • 2 tahun yang lalu
JEMBER, KOMPAS.TV - Mahalnya harga kedelai hingga berdampak menipisnya pasokan di lapak pedagang pasar, membuat produsen tempe menjes di Jember, Jawa Timur, ramai pesanan dan permintaan. Akibatnya, bahan baku yang berasal dari sari ampas tahu mulai sulit didapat dan harganya juga merangkak naik.

Salah satunya dialami Slamet, produsen tempe menjes, warga Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur.

Kondisi normal, setiap hari Slamet hanya memproduksi 100 buah tempe menjes, namun sejak dua pekan terakhir, dirinya memproduksi antara 250 hingga 300 buah tempe menjes yang dikemas dalam kantong plastik.

Hal tersebut seiring mulai menipisnya pasokan tempe dan harga yang mahal di lapak pedagang.

Namun, seiring tingginya permintaan tempe menjes, Slamet mulai mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku yang berasal dari sari ampas tahu yang dibeli dari produsen tahu.

Harganya pun juga mengalami kenaikan, dari semula untuk satu timba sari ampas tahu adalah 8 ribu rupiah, saat ini naik menjadi 10 ribu rupiah.

Diketahui dari satu timba sari ampas tahu, Slamet dapat memprpoduksi hingga 80 buat tempe menjes yang dijual seribu rupiah tiap buah.

Sementara itu, dampak harga kedelai naik dari normalnya 7 ribu rupiah menjadi 11 ribu rupiah per kilogram, membuat produsen tempe harus mengecilkan ukuran tempe dan hanya melayani para langganan saja.

Memperkecil biaya produksi, produsen melakukan sistem kerja bergiliran atau bergantia kepada karyawannya untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan ditengah menipisnya keuntungan yang didapatkan.


#beritajember
#tempemenjes
#tempe
#tempeenak

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264745/kedelai-mahal-warga-beralih-membeli-tempe-menjes

Dianjurkan