Kreativitas Pemuda Bali Membuat Ogoh - Ogoh
KLUNGKUNG, KOMPAS TV - Kreativitas seni pemuda Bali dalam pembuatan ogoh-ogoh, kembali bangkit. Setelah diijinkan kembali berkreativitas oleh Pemerintah Provinsi Bali, setelah dua tahun terakhir vakum tanpa ada ogoh-ogoh pada perayaan hari suci nyepi.
Sebentar lagi, umat hindu di Bali akan melaksanakan Hari Suci Nyepi, tahun baru Saka 1944, yang jatuh pada tiga maret mendatang. Sehari sebelumnya, akan dilaksanakan tradisi pengrupukan yang identik dengan pengarakan ogoh-ogoh atau patung raksasa, yang diarak keliling desa atau wilayah setempat.
Ogoh-ogoh merupakan simbolis dari buta kala yang divisualisasikan dalam wujud patung raksasa. Yang setelah diarak keliling desa, kemudian dipralina atau dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kegiatan ini sempat dilarang selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Namun tahun ini kembali diijinkan oleh Pemerintah Provinsi Bali, dengan aturan tertentu dan prokes yang ketat.
Dengan adanya ijin tersebut, para pemuda di Banjar Pegatepan, Desa Gelgel Kabupaten Klungkung menyambut baik dengan berkreasi membuat ogoh-ogoh.
Yang rencananya kreatifias seni ini akan dilombakan. Selain seni pembuatan dan pementasannya, kepatuhan pemuda terhadap prokes juga menjadi penilaian.
Salah satu tokoh desa Gelgel Klungkung, I Nengah Mudiana mengaku sangat bersyukur pemerintah kembali memberikan para pemuda mengekspresikan seni mereka. Ogoh-ogoh yang dibuat di wilayah ini akan dilombakan khusus, lengkap dengan pementasan fragmen tari-tarian Bali.
Selain itu, ogoh-ogoh diseluruh Bali juga dinilai oleh Pemerintah Provinsi Bali, dengan hadiah yang cukup besar mencapai Rp.1,9 miliar, dengan pembagian hadiah juara Kecamatan mendapatkan hadiah Rp.5 juta, di tingkat Kabupaten, Kota se-Bali, peringkat I diberi hadiah Rp.50 juta, peringkat II Rp.35 juta dan peringkat III senilai Rp. 25 juta.
#PemerintahProvinsiBali #Covid19 #GubernurBali
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264951/kreativitas-pemuda-bali-membuat-ogoh-ogoh
Sebentar lagi, umat hindu di Bali akan melaksanakan Hari Suci Nyepi, tahun baru Saka 1944, yang jatuh pada tiga maret mendatang. Sehari sebelumnya, akan dilaksanakan tradisi pengrupukan yang identik dengan pengarakan ogoh-ogoh atau patung raksasa, yang diarak keliling desa atau wilayah setempat.
Ogoh-ogoh merupakan simbolis dari buta kala yang divisualisasikan dalam wujud patung raksasa. Yang setelah diarak keliling desa, kemudian dipralina atau dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kegiatan ini sempat dilarang selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Namun tahun ini kembali diijinkan oleh Pemerintah Provinsi Bali, dengan aturan tertentu dan prokes yang ketat.
Dengan adanya ijin tersebut, para pemuda di Banjar Pegatepan, Desa Gelgel Kabupaten Klungkung menyambut baik dengan berkreasi membuat ogoh-ogoh.
Yang rencananya kreatifias seni ini akan dilombakan. Selain seni pembuatan dan pementasannya, kepatuhan pemuda terhadap prokes juga menjadi penilaian.
Salah satu tokoh desa Gelgel Klungkung, I Nengah Mudiana mengaku sangat bersyukur pemerintah kembali memberikan para pemuda mengekspresikan seni mereka. Ogoh-ogoh yang dibuat di wilayah ini akan dilombakan khusus, lengkap dengan pementasan fragmen tari-tarian Bali.
Selain itu, ogoh-ogoh diseluruh Bali juga dinilai oleh Pemerintah Provinsi Bali, dengan hadiah yang cukup besar mencapai Rp.1,9 miliar, dengan pembagian hadiah juara Kecamatan mendapatkan hadiah Rp.5 juta, di tingkat Kabupaten, Kota se-Bali, peringkat I diberi hadiah Rp.50 juta, peringkat II Rp.35 juta dan peringkat III senilai Rp. 25 juta.
#PemerintahProvinsiBali #Covid19 #GubernurBali
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264951/kreativitas-pemuda-bali-membuat-ogoh-ogoh
Category
🗞
News