Perajin Tahu Resahkan Kenaikan Harga Kedelai

  • 2 tahun yang lalu
PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Hidup segan mati pun tak mau, mungkin pepatah ini sangat cocok untuk menggambarkan nasib perajin tahu di Kota Tegal, Jawa Tengah, yang saat ini diujung tanduk. Betapa tidak, mahalnya harga kedelai yang melonjak tajam dari harga Rp. 9 ribu per kilogram, naik menjadi Rp. 11.200 per kilogram, membuat perajin tahu di Kota Tegal ini kelimpungan.



Julekha, salah seorang perajin tahu, di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, mengaku tetap bertahan tetap produksi, meski keuntungan yang didapat saat ini sangat sedikit. Agar tetap bertahan, ia menyiasatinya dengan mengecilkan ukuran tahu serta menaikkan harga jualnya, dari semula enam ratus rupiah per biji, menjadi tujuh ratus per bijinya, meski awalnya upaya tersebut mendapat protes dari konsumen.



Tak hanya itu, untuk mengurangi biaya produksi yang terus membengkak, ia juga mengurangi jumlah produksi tahunya, yang sebelumnya perhari mencapai 100 kilogram. Saat ini hanya 25 kilogram saja perhari. Hal ini menyesuaikan modal yang dimiliki untuk membeli bahan baku. Meski keuntungannya sangat minim, ia mengaku tidak berencana mengurangi karyawannya yang berjumlah enam orang itu.



Untuk memastikan kondisi perajin tahu dari dampak naiknya harga kedelai, Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi, melakukan kunjungan ke sejumlah perajin tahu dan tempe, di Kota Tegal. Wakil Wali Kota berjanji, akan mengakomodir keluhan dan harapan para perajin tahu dan tempe, dan menyampaikannya ke pemerintah pusat.



Para perajin tahu, dan tempe berharap pada pemerintah terutama kepada Presiden Joko Widodo, untuk segera turun tangan menstabilkan harga kedelai di pasaran. Pasalnya, jika harga kedelai tak kunjung turun tidak menutup kemungkinan para perajin tahu akan menderita kerugian hingga mengancam gulung tikar.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/267988/perajin-tahu-resahkan-kenaikan-harga-kedelai

Dianjurkan