Lapas Persiapkan Bekal Ketrampilan Bagi Warga Binaan
- 2 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Mendekam di lembaga pemasyarakat karena terjerat kasus, bukan berarti kiamat atau masa depan suram. Di Kota Semarang, lapas perempuan kelas IIA membekali aneka keterampilan bagi para perempuan penghuni lapas. Salah satu kegiatan yang bisa mendatangkan keuntungan ekonomi adalah keterampilan membatik.
Salah satu warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kota Semarang yang menekuni keterampilan membatik adalah Abigail. Abigail sudah 4,5 tahun menjalani pembinaan di Lapas Semarang. Sebelum di lapas ini, ia sempat berada di Lapas Jakarta selama satu tahun.
Abigail adalah salah satu dari 17 perempuan penghuni lapas yang mengeluti keterampilan yang diadakan oleh pihak lapas. Ia mengaku sangat menikmati membatik karena selain untuk membunuh waktu, kegemarannya dalam melukis juga bisa tersalurkan.
Selepas dari penjara, Abigail dan teman sesama eks narapidana lain berencana akan membuka usaha batik.
"Kebetulan saya dan teman saya yang sama belajar batik di sini, ada rencana membuat batik jadi kita mungkin punya trademark sendiri. Mungkin kalau di sini main warna, saya mau bikin dengan teman saya mungkin hitam putih jadi ada ciri khasnya," ucap Abigail.
Menurut pihak lapas, produksi batik ini dilakukan setiap hari kerja, yaitu hari senin hingga jumat. Beragam jenis batik di produksi disini seperti, batik cap, batik tulis, batik ciprat, batik ikat atau shibori dan batik ecoprint atau pewarna alam.
Selain dipasarkan secara langsung melalui showroom di lapas, batik hasil produksi para warga binaan ini juga dipasarkan secara online.
"Peminatnya biasanya dari pejabat, warga binaan, tamu-tamu di luar kalau ada kunjungan. Untuk pemasaran ada yang di display di depan (showroom), melalui orang ketiga seperti, UMKM dan sosial media seperti, instagram," ujar Munarita, Kepala bagian Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja.
Harga batik ditawarkan mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 750.000 tergantung tingkat kesulitan dan bahan yang digunakan.
#lapasperempuan #batik #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273175/lapas-persiapkan-bekal-ketrampilan-bagi-warga-binaan
Salah satu warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kota Semarang yang menekuni keterampilan membatik adalah Abigail. Abigail sudah 4,5 tahun menjalani pembinaan di Lapas Semarang. Sebelum di lapas ini, ia sempat berada di Lapas Jakarta selama satu tahun.
Abigail adalah salah satu dari 17 perempuan penghuni lapas yang mengeluti keterampilan yang diadakan oleh pihak lapas. Ia mengaku sangat menikmati membatik karena selain untuk membunuh waktu, kegemarannya dalam melukis juga bisa tersalurkan.
Selepas dari penjara, Abigail dan teman sesama eks narapidana lain berencana akan membuka usaha batik.
"Kebetulan saya dan teman saya yang sama belajar batik di sini, ada rencana membuat batik jadi kita mungkin punya trademark sendiri. Mungkin kalau di sini main warna, saya mau bikin dengan teman saya mungkin hitam putih jadi ada ciri khasnya," ucap Abigail.
Menurut pihak lapas, produksi batik ini dilakukan setiap hari kerja, yaitu hari senin hingga jumat. Beragam jenis batik di produksi disini seperti, batik cap, batik tulis, batik ciprat, batik ikat atau shibori dan batik ecoprint atau pewarna alam.
Selain dipasarkan secara langsung melalui showroom di lapas, batik hasil produksi para warga binaan ini juga dipasarkan secara online.
"Peminatnya biasanya dari pejabat, warga binaan, tamu-tamu di luar kalau ada kunjungan. Untuk pemasaran ada yang di display di depan (showroom), melalui orang ketiga seperti, UMKM dan sosial media seperti, instagram," ujar Munarita, Kepala bagian Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja.
Harga batik ditawarkan mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 750.000 tergantung tingkat kesulitan dan bahan yang digunakan.
#lapasperempuan #batik #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273175/lapas-persiapkan-bekal-ketrampilan-bagi-warga-binaan