• 2 tahun yang lalu
Quotes | Kata-kata Bijak Imam Al-Ghazali Sang Hujjatul Islam ...


Jangan Lupa juga
Like
Subscribe

===============================

LIHAT JUGA INI ...
https://youtu.be/WK5WAA3VfPA
https://youtu.be/Fh6juRb_DH8

===============================

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i, lahir di Thus 1058/450 H meninggal di Thus, 1111/14 Jumadil Akhir 505 H.
Imam Ghazali seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Gelar dia al-Ghazali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (kini Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi’i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi’i.

Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jabatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad.

Imam Al-Ghazali sendiri telah sampai ke derajat Hujjatul Islam, sedangkan Hujjatul Islam berarti telah hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya.

Dari seluruh karyanya mencapai ratusan kitab. Ihya Ulumudin merupakan kitab yang paling terpenting. Kalau tidak ada kitab Ihya Ulumuddin, Tasawuf dalam kebudayaan Islam tidak akan berkembang begitu pesat pasca Al-Ghazali.

Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1.111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.

Bahkan, Imam Nawawi pernah mengatakan;

“Hampir saja posisi Ihya menandingi Al-Quran”

Quthbil-Auliya As-Sayyid Abdullah Al-Aydrus berpesan kepada segenap umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah. Sedangkan penjelasan keduanya, menurutnya telah termuat dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.

Dua komentar ulama tadi telah membuktikan keagungan kitab Ihya Ulumuddin dan besarnya anugerah yang diraih oleh Imam Al-Ghazali. Sampai kritikus dan peneliti hadits Ihya, Al-Imam Al-Faqih Al-Hafizh Abul Fadhl Al-Iraqi, turut memberikan apresiasi positif terhadap kitab yang ditakhrijnya itu. Ia menempatkan Ihya’ sebagai salah satu kitab teragung di tengah khazanah keilmuan Islam yang lain.

Sanjungan ulama-ulama begitu agung terhadap kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Tidak berlebihan bila Syarih (komentator) kitab tersebut, Murtadha Az-Zabidi pernah mengatakan, “Andaikan setelah Nabi Muhammad Saw ada Nabi, niscaya al-Ghazali orangnya”.



Semoga Bermanfaat Bagi Kehidupan Kita Semua...
"Salam Sukses"✍️

Terima Kasih

Dianjurkan