Urban Farming Solusi Warga Atasi Pangan Serba Mahal

  • 2 tahun yang lalu
MALANG, KOMPAS.TV - Di tengah mahalnya harga kebutuhan pangan, warga di Kota Malang menyiasatinya dengan mandiri pangan. Warga menekuni urban farming, sebagai solusi ketahanan pangan warga.

Kemandirian pangan yang diterapkan oleh warga RW 7 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, patut dicontoh dan diapresiasi. Tanpa mengeluh menanggapi serba mahalnya harga kebutuhan pangan di pasaran, warga memilih mandiri dengan melakukan urban farming.

Di lahan terbatas di dalam gang sempit yang terhimpit gedung gedung dan permukiman, urban farming dipilih karena menjadi solusi tepat, untuk warga memenuhi kebutuhan pangan sehari hari.

Beraneka sayuran ditanam dengan sistem hidroponik. Sayur organik segar mulai sawi, pagoda, bayam, kangkung, hingga cabai, rutin dipanen setiap akhir pekan. Selain itu warga juga sukses melakukan budidaya lele dalam ember, hingga bunga telang.

Ketua penggerak urban farming Muhammad Hariyanto mengatakan, urban farming dilakukan sejak 2020 lalu. Saat ini mungkin kebutuhan pangan di pasaran masih tersedia. Namun sebagai antisipasi jika suatu hari kebutuhan pangan langka, warga tidak perlu khawatir, karena sudah mandiri secara pangan.

Warga mengatakan urban farming ini memberi dampak positif. Terlebih saat ini harga bahan pangan di pasaran serba mahal. Warga bisa memanen langsung sayuran sayuran segar ini, meminum racikan daun telang, hingga memasak lele, untuk dikonsumsi sehari hari.

Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen dari urban farming ini juga dijual ke warga luar RW. Uang hasil penjualan dimasukkan ke kas RW untuk pengelolaan urban farming.

#beritamalang
#urbanfarming
#ladangkota
#budidayamodern



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/313776/urban-farming-solusi-warga-atasi-pangan-serba-mahal

Dianjurkan