Omzet Penjualan Pedagang Nasi Jinggo di Kapal Badung Menurun

  • 2 tahun yang lalu
Aktivitas pekerja hotel dinilai belum sepenuhnya normal sehingga juga memberi dampak ke pedagang nasi jinggo khususnya di sepanjang Jalan Raya Kapal, Mengwi, Badung.

Salah satu pedagang nasi jinggo, I Nyoman Rastono mengatakan penjualannya masih menurunterlihat jika sebelum Pandemi Penjualan nasi jinggo per hari mencapai 600 bungkus lebih, saat ini paling banyak 200 bungkus setiap harinya.

"Sebelum Pandemi 600 bungkus nasi per hari mampu terjual, saat ini hanya 200 bungkus nasi jinggo saja per hari mampu saya jual. Ya, jadi menurun penjualannya," keluhnya, belum lama ini di Desa Kapal, Mengwi, Badung.

Menurutnya, penurunan penjualan disebabkan karena para pekerja hotel sebelumnya merupakan pelangan setia setiap harinya, tetapi sejak Pandemi sedikit demi sedikit mulai mengalami penurunan.

"Ya, mungkin karena sebagian pekerja masih ada dirumahkan atau telah total berhenti bekerja di Hotel sehingga, tidak lagi berbelanja kesini," katanya.

Senada, pedagang nasi Jinggo lainnya, Anak Agung Bagus Anom Gunawan juga mengungkapkan hal yang sama dimana kondisi mulai pandemi sampai saat ini memang terjadi penurunan pesanan. Biasanya 200 bungkus nasi jinggo mampu terjual, tetapi saat ini hanya di bawah 200 bungkus nasi Jinggo mampu terjual setiap harinya.

"Menurun sekali penjualannya saya rasakan saat ini, kondisinya tidak seperti sebelum pandemi ramai," cetusnya.

Kedua pedagang ini sangat berharap kondisi ekononi dan pariwisata Bali dapat normal seperti sedia kala, sehingga penjualan nasi Jinggo kembali laris seperti sebelum adanya Pandemi.

Dianjurkan