Kisah #FKLBN (Forum Komunikasi Lintas Budaya Nusantara)
Saat itu Kamis Kliwon (19/5/2022) siang, Mas Anjar Purwanto datang di Wiyoro untuk menyampaikan undangan acara FKLBN (Forum Komunikasi Lintas Budaya Nusantara). Seperti biasa, kami berbincang tentang rute kebudayaan di abad ke-21. Saya biasanya belajar langsung ihwal tata kelola rumah hunian dan lingkungan Mataraman langsung kepada Mas Anjar "Songo Studio." Saya mengapresiasi rencana pembentukan forum komunikasi dengan kesediaan untuk hadir. Untuk itu, Mas Anjar langsung mengajak saya untuk berkenalan dengan Mbah Joyo, inisiator forum, pada sore harinya di Ndalem Pringgitan, Balong Kidul.
Saya diperkenalkan dengan Mbah Joyo, produsen Jamu Ayam Jago "Mbah Joyo." Mbah Joyo adalah panggilan akrab Mas Sutrajaya, yang ternyata satu almamater FISIPOL UGM: Beliau menyelesaikan Hubungan Internasional. Saya bertemu kembali dengan Mas Luthfi; sedangkan Mas Joko Elysanto tidak bergabung. Saya juga dikenalkan dengan Bli I Nyoman Gunarso, Panewu Banguntapan; Bang Syafnil, pegiat RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia); Bli I Nengah Lotama yang pernah menjabat Kapolsek Gondomanan; Mas Waljito, Ketua FPRB Kabupaten Bantul; Mas Faisol Khan yang alumnus Ilmu Pemerintahan FISIPOL UGM; Mas Dayik Paquito yang aktif di BANSER; juga Mas Dr. Jumarudin, pegiat budaya yang pernah menjabat Lurah Baturetno. Wedangan yang berlangsung hangat mengecek kesiapan acara pengukuhan FKLBN dan peneguhan jalan kebudayaan Nusantara dengan akar Bhineka Tunggal Ika.
Sabtu Pahing (21/5/2022) di Gedung Olahraga Mbah Joyo Chenter (MJC), Tamanan, agenda daya cipta kebudayaan dimulai dengan pengukuhan kepengurusan FKLBN oleh Bupati Bantul, Mas Abdul Halim Muslih sekaligus pembekalan Silaturahmi Kebangsaan Menuju Indonesia Damai dalam Bingkai Kebhinekaan. Pengukuhan FKLBN disaksikan oleh MUSPIDA Kabupaten Bantul, agamawan, tokoh masyarakat, pegiat budaya, serta seniman dari Bali, Jogja, Kalimantan, dan Papua. Proficiat Mas Anjar Purwanto selaku Ketua FKLBN. Selamat mengelola matriks kebudayaan di abad ke-21 di tanah-air Nusantara. Semoga kelahiran FKLBN turut memuliakan tanah-air dengan teks dan konteks keberlanjutan Nusantara.
1:13
Paring pakurmatan Mbah Joyo
Sumber foto & video: FKLBN
Musik: Sasmita Pandita Mayapada (Sisipan Mantra Bali)
Joko Elysanto & Setya Amrih Prasaja
Mantra Bali: Ni Kadek Diah Wulandari
https://www.youtube.com/watch?v=oibSaTw6Txk&t=0s
Saat itu Kamis Kliwon (19/5/2022) siang, Mas Anjar Purwanto datang di Wiyoro untuk menyampaikan undangan acara FKLBN (Forum Komunikasi Lintas Budaya Nusantara). Seperti biasa, kami berbincang tentang rute kebudayaan di abad ke-21. Saya biasanya belajar langsung ihwal tata kelola rumah hunian dan lingkungan Mataraman langsung kepada Mas Anjar "Songo Studio." Saya mengapresiasi rencana pembentukan forum komunikasi dengan kesediaan untuk hadir. Untuk itu, Mas Anjar langsung mengajak saya untuk berkenalan dengan Mbah Joyo, inisiator forum, pada sore harinya di Ndalem Pringgitan, Balong Kidul.
Saya diperkenalkan dengan Mbah Joyo, produsen Jamu Ayam Jago "Mbah Joyo." Mbah Joyo adalah panggilan akrab Mas Sutrajaya, yang ternyata satu almamater FISIPOL UGM: Beliau menyelesaikan Hubungan Internasional. Saya bertemu kembali dengan Mas Luthfi; sedangkan Mas Joko Elysanto tidak bergabung. Saya juga dikenalkan dengan Bli I Nyoman Gunarso, Panewu Banguntapan; Bang Syafnil, pegiat RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia); Bli I Nengah Lotama yang pernah menjabat Kapolsek Gondomanan; Mas Waljito, Ketua FPRB Kabupaten Bantul; Mas Faisol Khan yang alumnus Ilmu Pemerintahan FISIPOL UGM; Mas Dayik Paquito yang aktif di BANSER; juga Mas Dr. Jumarudin, pegiat budaya yang pernah menjabat Lurah Baturetno. Wedangan yang berlangsung hangat mengecek kesiapan acara pengukuhan FKLBN dan peneguhan jalan kebudayaan Nusantara dengan akar Bhineka Tunggal Ika.
Sabtu Pahing (21/5/2022) di Gedung Olahraga Mbah Joyo Chenter (MJC), Tamanan, agenda daya cipta kebudayaan dimulai dengan pengukuhan kepengurusan FKLBN oleh Bupati Bantul, Mas Abdul Halim Muslih sekaligus pembekalan Silaturahmi Kebangsaan Menuju Indonesia Damai dalam Bingkai Kebhinekaan. Pengukuhan FKLBN disaksikan oleh MUSPIDA Kabupaten Bantul, agamawan, tokoh masyarakat, pegiat budaya, serta seniman dari Bali, Jogja, Kalimantan, dan Papua. Proficiat Mas Anjar Purwanto selaku Ketua FKLBN. Selamat mengelola matriks kebudayaan di abad ke-21 di tanah-air Nusantara. Semoga kelahiran FKLBN turut memuliakan tanah-air dengan teks dan konteks keberlanjutan Nusantara.
1:13
Paring pakurmatan Mbah Joyo
Sumber foto & video: FKLBN
Musik: Sasmita Pandita Mayapada (Sisipan Mantra Bali)
Joko Elysanto & Setya Amrih Prasaja
Mantra Bali: Ni Kadek Diah Wulandari
https://www.youtube.com/watch?v=oibSaTw6Txk&t=0s
Category
🛠️
Gaya hidup