• 2 tahun yang lalu
꧁ꦏꦧꦂꦥꦭꦂ꧂

#KabarPalar
Salah satu ikhtiar untuk mempertahankan kelayakan harga jual tembakau Palar adalah menjadwal ulang masa tanam. Dengan menanamnya pada bulan Juni, tembakau di Desa Palar bisa dipanen pada Oktober. Tetapan bulan Oktober sebagai masa panen tembakau tentunya membawa akibat pada masa tanam dan pilihan komoditas sebelum penanaman tembakau.

Menurut Gito, petani tembakau dari Dukuh Daleman, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, penjadwalan-ulang masa tanam tembakau adalah pilihan yang mampu dilakukan petani. Ihktiar ini diniatkan justru untuk mempertahankan harga jual tembakau.
Belajar dari pengalaman selama ini, konsekuensi masa panen setelah bulan Oktober dan November hanya memurukkan harga jual dan merugikan petani. Apalagi dengan tidak naiknya harga jual tembakau selama lima tahun terakhir, sedangkan biaya tanam semakin bertambah.

Dengan kembali ke jadwal tanam pada bulan Juni, sebagaimana sudah dilakukan petani tembakau Palar bertahun-tahun, konsekuensinya adalah pilihan komoditas tanaman yang berumur pendek, misalnya sayur mayur seperti bunga kol dan timun sayur.

Berikut hasil perbincangan dengan Gito, pada 30 Desember 2015. Sila menyimak dan semoga bermanfaat. Salam Palar.

꧅ꦩꦸꦒꦶꦠꦶꦤꦼꦧꦺꦃꦤꦆꦁꦠꦸꦭꦃꦱꦫꦶꦏ꧀꧅

Dianjurkan