Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Selasa (1/11/2022).
Dalam telepon tersebut, keduanya membahas terkait ekspor gandum melalui Laut Hitam.
Seusai percakapan di antara keduanya, dikabarkan Putin mengubah keputusannya.
Rusia menyatakan akan melanjutkan kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum melalui Laut Hitam.
Padahal sebelumnya Rusia sempat menarik diri dari perjanjian tersebut.
Namun Moskow mengatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal-kapal sipil bermuatan gandum yang melintasi Laut Hitam.
Rusia juga menegaskan negaranya berhak menarik diri lagi jika itu diperlukan.
Putin pun sempat memuji Presiden Turki.
Namun sebelumnya, Putin sempat mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengubur perjanjian tersebut.
Kemudian Putin memuji Erdogan telah melakukan pekerjaan yang bagus.
Erdogan mengatakan pengiriman akan diprioritaskan ke negara Afrika termasuk Somalia.
Selain kedua presiden, kedua menteri pertahanan dari Rusia dan Turki juga melakukan pembicaraan tersendiri.
Dalam pembicaraan tersebut Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampak sudah cukup.
Sehingga Moskow akan melanjutkan implementasi perjanjian.
Sementara Presdiden Ukraina Volodymr Zelensky merespon keputusan Putin terkait ekspor gandum.
Zelensky pun menyambut baik dan memuji kembalinya Moskow dalam kesepakatan gandum.
Tak hanya Zelensky, namun Amerika Serikat juga menyambut baik pemulihan kesepakatan ekspor gandum.
Meski begitu, Amerika Serikat mendesak Rusia untuk memperbaharuinya akhir bulan ini.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina,
Dalam telepon tersebut, keduanya membahas terkait ekspor gandum melalui Laut Hitam.
Seusai percakapan di antara keduanya, dikabarkan Putin mengubah keputusannya.
Rusia menyatakan akan melanjutkan kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum melalui Laut Hitam.
Padahal sebelumnya Rusia sempat menarik diri dari perjanjian tersebut.
Namun Moskow mengatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal-kapal sipil bermuatan gandum yang melintasi Laut Hitam.
Rusia juga menegaskan negaranya berhak menarik diri lagi jika itu diperlukan.
Putin pun sempat memuji Presiden Turki.
Namun sebelumnya, Putin sempat mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengubur perjanjian tersebut.
Kemudian Putin memuji Erdogan telah melakukan pekerjaan yang bagus.
Erdogan mengatakan pengiriman akan diprioritaskan ke negara Afrika termasuk Somalia.
Selain kedua presiden, kedua menteri pertahanan dari Rusia dan Turki juga melakukan pembicaraan tersendiri.
Dalam pembicaraan tersebut Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampak sudah cukup.
Sehingga Moskow akan melanjutkan implementasi perjanjian.
Sementara Presdiden Ukraina Volodymr Zelensky merespon keputusan Putin terkait ekspor gandum.
Zelensky pun menyambut baik dan memuji kembalinya Moskow dalam kesepakatan gandum.
Tak hanya Zelensky, namun Amerika Serikat juga menyambut baik pemulihan kesepakatan ekspor gandum.
Meski begitu, Amerika Serikat mendesak Rusia untuk memperbaharuinya akhir bulan ini.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina,
Category
🗞
News