BAKAL JADI KADO HUT RI DARI PRESIDEN JOKOWI, Proyek yg Banyak Penghalangnya Akhirnya Meluncur Mulus

  • tahun lalu
Kini Mimpi Indonesia memiliki kereta cepat segera terealisasi. Bila kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah resmi beroperasi, masyarakat tidak perlu menghabiskan waktu 2-3 jam untuk menuju ke Bandung dari Jakarta. Mereka hanya membutuhkan waktu 46 menit, dari stasiun Halim, Jakarta, menuju Stasiun Tegalluar, Bandung. Bila hanya sampai Stasiun Padalarang, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit. Tentu bagi pebisnis, jarak tempuh hanya maksimal 46 menit sangat nyaman dan efektif, bila mereka ada kepentingan bisnis di kedua kota tersebut, baik di Jakarta atau sebaliknya, di Bandung. Hasilnya pun maksimal.
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung pertama kali dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada awal 2016. Rencana semula, ketika pertama kali dicanangkan, proyek KA cepat sepanjang 142,3 kilometer direncanakan selesai dan beroperasi pada 2021. Bila sesuai dengan rencana, pengoperasian KCJB akan mencatatkan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan KA cepat. Namun apa lacur badai wabah Covid-19 menghajar dunia, termasuk Indonesia, serta beberapa kendala pendanaan proyek itu muncul dan menghambat jadwal operasional sesuai dengan rencana, termasuk terjadinya pembengkakan biaya proyek. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menghabiskan nilai investasi USD6,07 miliar, atau setara dengan Rp86,67 triliun. Dalam perjalanannya, proyek itu mengalami pembengkakan (cost overrun) USD560 juta, atau setara Rp8,3 triliun. Masa masa konsesi proyek itu selama 50 tahun. Perjanjian KCJB itu ditandatangani pada 2016. Di Asia Tenggara, kereta cepat meluncur pertama di Laos. Per Desember 2021, negari Indochina itu mengoperasionalkan KA cepat perdananya yang menghubungkan Kumnung di Tenggara Tiongkok dengan Ibu Kota Laos, Vientiane. Meskipun demikian, Indonesia tetap yang terdepan dalam penggunaan teknologi terkini di bidang transportasi. Nantinya, Indonesia akan menjadi negara Asia ke lima setelah Jepang, Tiongkok, Laos, dan Arab Saudi. Bencana kesehatan tak hanya mengganggu proyek pengadaan kereta cepat di Indonesia, operasional KA Cepat Harramain Express milik Arab Saudi yang menghubungkan Madinah-Makkah bernilai USD6,7 miliar atau sekitar Rp100 triliun juga sempat bermasalah. Pada 2022, KA Cepat yang menghubungkan Madinah-Jeddah, Makkah sepanjang 450 kilometer dengan kecepatan 320 mph itu sempat beroperasi. Namun kemudian berhenti operasional selama setahun, dan baru beroperasi kembali pada 31 Maret 2023.

Dianjurkan