• tahun lalu
Genre:Drama, Romance

Actors:Amanda Rawles, Amel Carla, Daffa Wardhana, Edward Akbar, Roy Sungkono, Wulan Guritno, Zsa Zsa Utari

Directors:Guntur Soeharjanto

------------
Seminggu lagi Manda akan menikah. Bersama kedua sahabatnya, Aul dan Dee, mereka berangkat ke Bali untuk acara bridal shower. Tanpa sengaja mereka bertemu dengan Bossas, pemuda setempat yang suka berkelahi dan membuat onar. Berbeda sekali dengan sosok Dimas, calon suami Manda yang hidupnya lebih lurus.

Hanya dalam beberapa hari, Manda sudah merasa nyaman dengan Bossas. Namun Manda tahu, segalanya tidak akan mudah. Apalagi ibunya sudah menantikan pernikahannya nanti.

Manda sedang dilema sekarang. Melanjutkan pernikahannya, atau mengikuti kata hatinya. Sebuah film tentang seorang wanita yang menemukan orang yang tepat di waktu yang salah…

Alkisah, perempuan bernama Manda (Amanda Rawles) akan segera melepaskan masa lajangnya dalam kurun waktu 7 hari ke depan.

Sebelum melangsungkan pernikahan, Manda dan dua temannya, Aul (Zsa Zsa Utari) dan Dee (Amel Carla) ingin melakukan bridal shower di Bali.

Namun, ketika ketiganya berada di Bali untuk bersenang-senang, Manda bertemu dengan seorang pemuda bernama Bossas (Daffa Wardhana) yang terkenal suka bikin onar dan hobi berkelahi.

Manda juga menemukan sikap Bossas yang sangat berbeda jauh dengan calon suaminya yang bernama Dimas (Roy Sungkono).

Calon suami Manda terkenal dengan sikap formal dan hidupnya yang lurus serta monoton sehingga terkadang membuat Manda merasa bosan.

Namun, dengan Bossas, meski hanya sebentar mengenal pemuda itu, Manda langsung merasa nyaman.

Hal ini membuat Manda dilema antara melanjutkan pernikahannya yang sudah di depan mata atau memilih Bossas yang membuatnya nyaman.

Satu hal yang menarik dari film ini adalah ngebahas sebuah hal paling realistis: lo pilih bebas tapi gaada duit atau ada duit tapi di kekang? Realistis banget dan kaya nya, gaada film romance Indo yang ngebahas itu secara serius selain ini film.

Bukannya Aku Tidak Mau Menikah bisa dibilang karya Guntur yang secara teknis agak standar ketimbang film film sebelumnya (Argantara teknis nya tinggi bener soalnya) dan cara berceritanya sangat standar pula lalu ditambah lagi act 1 nya bosenin, act 2 nya agak bosen baru naik dan terasa nikmat nonton nya di act 2 menuju act 3 dan act 3 nya. Baru enak nonton nya.

Daffa Wardhana yang lemes bener kaya ga makan 3 hari di Panduan Mempersiapkan Perpisahan, alhamdulillah di kasih makan kenyang (sama dikasih bir pula) disini dan keliatan aktingnya jauh lebih ekspresif dan mendingan daripada di Panduan itu, cuma ya ga bagus bagus amat. Amanda ya…emang Amanda pernah bagus bagus banget tah? Ga pernah juga. Biasa aja.