Perbatasan Rafah Mesir Dibuka, Proses Evakuasi WNI dari Gaza Kemungkinan Dimulai Dalam Waktu Dekat

  • 9 bulan yang lalu
JUBIR TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berencana untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza, Palestina.

Rencana evakuasi WNI ini dilakukan setelah penyeberangan Rafah, yang menjadi perbatasan antara Jalur Gaza dengan Mesir dibuka untuk pertama kalinya sejak perang.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa kemungkinan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza akan dilakukan pada Rabu (1/11/2023).

"Hari ini, sejak dini hari kita terus lakukan kontak di lapangan untuk mencoba melakukan evakuasi. Tentunya informasi ini kita sampaikan setelah kita lakukan kontak dengan banyak sekali pihak," kata Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Retno menegaskan bahwa situasi di Jalur Gaza dapat terus berubah dan tidak bisa diprediksi.

"Kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini. Saya ingin garis bawahi kata kemungkinan. Karena situasi tidak pernah kita dapat menduga," tuturnya.

Retno mengatakan saat ini pihaknya telah mengirimkan tim dari Kairo menuju Rafah untuk evakuasi para WNI di wilayah Gaza.

"Untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi, maka kita sudah gerakkan tim kita dari Kairo menuju Rafah, karena sekali lagi satu-satunya pintu keluar yang tersedia adalah Rafah," ungkap Retno.

Ia juga menyebut bahwa perjalanan WNI tersebut harus melewati proses yang panjang, termasuk melewati berbagai pemeriksaan, baik dari otoritas Israel maupun Palestina.

"Saya terus ikuti secara langsung, berkomunikasi dengan tim yang berjalan dari Kairo ke Rafah. Jadi pada saat mereka mengalamai atau harus berhenti mengalami pemeriksaan berkali-kali, antrean yang demikian panjang, saya ikuti semuanya," tambahnya.

Mengenai kondisi WNI saat ini, Retno mengatakan WNI di Gaza dalam kondisi baik di tengah situasi yang tidak baik.

"Sejauh ini kita memperoleh informasi bahwa kondisi warga negara kita dalam keadaan baik. Baik di sini bukan berarti baik seperti kita, duduk-duduk di ruangan ini. Baik di tengah situasi yang sangat tidak baik," ujar Retno.

Menlu Retno juga terus menjalin komunikasi dengan seluruh WNI tersebut walaupun terkadang terhambat oleh koneksi.

"Kita terus melakukan kontak dengan mereka, dan kontaknya pun juga on and off. Kadang nyambung, kadang tidak nyambung karena memang situasi sehingga komunikasi tidak selamanya lancar. Tapi kita terus berusaha melakukan komunikasi dengan beliau yang ada di Gaza," imbuhnya.

Saat ini ada 10 WNI yang berada di Jalur Gaza, di antaranya tiga relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) dan tujuh warga sipil.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan relawan Mer-C akan tetap tinggal di Gaza sehingga hanya tujuh yang bakal dievakuasi.

Perbatasan Rafah dibuka untuk pertama kalinya hari Rabu (1/11/2023), untuk mengevakuasi warga negara asing, warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda, dan warga Palestina yang terluka.

Dianjurkan