CHIEF TALK: Indonesia Memiliki Geothermal yang Melimpah

  • last year

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan, Indonesia memiliki geothermal yang melimpah. PGE optimistis Indonesia mampu mengembangkan potensi tersebut.
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:08 Ya, Memirza masih di Chief Talk dan kita masih membahas tentang energi panas bumi.
00:13 Kira-kira apa yang menjadi rencana jangka pendek dan juga jangka panjang dari korporasi yang akan dilakukan oleh PGE sendiri?
00:19 Mungkin bisa dijawab oleh Chief, kira-kira, Pitcha, Chief.
00:23 Ya, jadi tadi seperti saya sudah menjelaskan, Mahagi, Pertamina Jotermal mempunyai reserve yang sangat besar.
00:32 One of the biggest, bukan hanya di Indonesia, mungkin di dunia.
00:36 Karena sekarang kita install capacity, artinya yang lagi jalan, itu sekitar 700 MW, 672.
00:43 Kita ada reserve, itu sekitar 700 lagi yang mau dijalankan.
00:48 Mungkin kita baru renewed lagi dengan drilling, mungkin lebih dari 700, mungkin 1000 MW.
00:53 Kalau kita hitung-hitung aja itu sudah hampir 1700 MW yang harus kita jalanin.
01:00 Jadi, dari sini kita buat beberapa tahap.
01:06 Tahap pertama yang saya sebut Quick Wind.
01:09 Low Hanging Fruits, tinggal diambil tuh ininya.
01:12 Itu untuk menjadi 1 GW company dalam 2 tahun, Anji.
01:16 Kita PGE menjadi 1 GW company dalam 2 tahun dengan memakai teknologi.
01:22 Jadi kita nggak perlu drilling lagi nih Anji, kalau yang mana mungkin Jotermal 2 tahun.
01:27 Karena yang di atas itu yang kita sudah diangkat tadi oleh drilling, yang di atas tadi kan mau diinjek balik tuh.
01:33 Nggak semua fluid yang akan kita injek.
01:37 Sebagian akan kita optimisasi menjadi lower temperature Jotermal yang bisa membuat listrik lagi.
01:42 Yang tadinya Jotermal dengan pressure yang rendah, karena kan pas diangkat ini kan ada yang high pressure dan low pressure.
01:49 Itu sekarang juga bisa dibuat listrik.
01:52 Jadi kalau kita kumpul-kumpulin 210 MW, kita akan menjadi 1 GW company in 2 years.
01:59 Yang berikutnya, yang lebih effort, cuma masih gampang, itu extension-extension yang saya bilang tadi.
02:08 Projek-projek yang masih ada, yang lagi jalan itu punya extension.
02:12 Ternyata, sesudah kita drilling, ini lebih besar daripada antisipasi.
02:18 Ini harus dicatat di sini.
02:20 Jadi PGE itu mempunyai reserve yang sangat besar dan mempunyai program yang clear.
02:26 Mungkin sampai 1,5 GW di 5-6 tahun kita akan bisa mencapai plus-plus.
02:32 Ini saya tulis lagi ya, 1,5 GW plus-plus.
02:35 Kita juga lagi mengambil daerah-daerah baru.
02:39 Kita baru tandatangan sama Chevron di Weratai.
02:44 Kita juga lagi, minggu depan saya akan ke US.
02:49 Kita akan tandatangan Chevron di Kota Mubagu namanya lapangannya.
02:54 Ada lagi selawah agam kita di Aceh, kita mau membangun Aceh.
02:58 Itu juga big fields yang lagi kita mau bangun.
03:01 Jadi kita di Indonesia banyak yang lagi kita kerjakan.
03:06 Jadi 1,5 GW di 5-6 tahun plus-plus, 1 GW di 2 tahun.
03:13 Dan juga mungkin Anggir dengar bahwa kita sesudah TBK ini bukan di Indonesia saja.
03:18 Paralel kita juga lihat keluar.
03:20 Kita lagi sudah lihat ke Kenya, ke Turki, kenapa? Kok harus keluar?
03:26 Di Kenya itu lapangannya giant field.
03:30 Kalau di Indonesia tadi kan saya sebut 200-300 MB,
03:34 dia sampai 500-700 MB giant field.
03:37 Jadi kita punya opportunity untuk melihat giant field,
03:40 untuk lagi mengakselerate kita, membuat footprint dari Indonesia di dunia.
03:45 Tadi saya bilang kita bukan menjadi world class,
03:48 kita mau menjadi world leader in geothermal.
03:52 Karena apa Anggi? Karena kita mempunyai 40 tahun pengalaman.
03:56 Tadi saya bilang kan kamujang mulainya, Indonesia itu mempunyai 40 tahun pengalaman di geothermal itu di PGE.
04:03 Mempunyai pengalaman perwira-perwira PGE yang 40 tahun,
04:07 ada opportunity di luar dengan giant field, ya kita sudah TBK, itu kita jalanin.
04:12 Satu lagi kita lihat di Turki.
04:14 Kalau di Turki apa yang kita lihat Anggi? Kita lihat operating fields, yang sudah jalan.
04:19 Jadi sesuatu yang bisa cepat, yang beda di Indonesia itu kita langsung assess dan kita review.
04:25 Sekarang lagi tahap review.
04:27 Jadi optimis Indonesia akan mempunyai perusahaan world leader di geothermal,
04:35 kita akan push geothermal sebagai base load tadi di dalam transisi energy ke green.
04:43 Kita lagi create value dengan banyak studi yang lagi kita kerjakan,
04:48 seperti green hydrogen di Ulu-Blu, seperti ESP pump untuk enhance recovery,
04:56 tadi Anggi familiar dengan minyak,
04:58 kalau di minyak itu kalau sumburan kecil bisa dimasukin pompa bertambah,
05:02 dulu di geothermal nggak bisa karena pompanya itu nggak bisa masuk karena panas, sekarang udah bisa.
05:07 Jadi banyak R&D yang lagi juga kita lakukan.
05:10 Berarti kira-kira targetnya dalam berapa tahun tuh Pak,
05:13 untuk bisa mencapai target yang selama ini memang diharapkan oleh PGE untuk tercapai yang tadi,
05:19 world leader untuk geothermal sendiri?
05:21 Jadi sekali lagi, 1 gigawatt, 1000 megawatt dalam 2 tahun, itu target kita,
05:28 itu yang low hanging fruit,
05:30 itu yang sudah ada di atas, kita nggak perlu, PGE nggak perlu dilihatin lagi,
05:34 1,5 gigawatt plus-plus ada plus-plusnya ya dalam 5-6 tahun,
05:40 extension, project extension,
05:43 dan beberapa mungkin greenfield yang gampang, yang bagus,
05:47 dan berikutnya sudah itu lagi kita buat,
05:51 dengan greenfield yang ada.
05:54 Yang 1,5 gigawatt ini juga ada M&A, merger and acquisition,
05:59 kita mengambil project-project yang operating fields,
06:02 dan kita juga lihat luar.
06:04 Jadi very exciting ya.
06:06 Go green, kurangin karbon, zero carbon emission, itu kita sangat-sangat mendalami.
06:14 Efek jangka panjangnya sih sebenarnya bisa dinikmati nanti ya.
06:17 Dan semua stakeholder harus mengerti bahwa we need to go green.
06:24 Pak, Chief,
06:26 kan ada informasi yang bilang bahwa bursa karbon itu sebetulnya sudah diluncurkan,
06:34 dalam hal ini PGE sendiri peranannya seperti apa?
06:37 Kita yang pertama kan Anggi, yang menjual karbon kita pertama,
06:42 kita bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia, PNRE,
06:49 untuk menjual karbon yang pertama di Indonesia.
06:53 Dan ini adalah salah satu big strategy dari Jotermal,
06:58 untuk membuat project-project Jotermal itu attract ya.
07:01 Jadi kita sangat mendukung, kita juga lagi prove up,
07:05 verifikasi nama kode karbon dari karbon-karbon di daerah-daerah kita yang lain.
07:11 Jadi sangat support.
07:13 Chief, kalau misalnya kita bicara, tadi kan kita udah bicara soal panas bumi,
07:16 kita udah bicara dampaknya jangka panjang.
07:18 Sekarang kita bicara dari sisi leadership deh.
07:22 Kan kalau orang melihat sosok pemimpin di dalam perusahaan besar, wah.
07:28 Tapi saya percaya bahwa Chief sendiri punya banyak suka dan duka yang dilewati,
07:32 apalagi menjadi seorang pemimpin di salah satu anak usaha Pertamina.
07:36 Bergerak dibilang panas bumi gitu kan ya. Gimana tuh Chief?
07:40 Ya pengalaman saya panjang ya.
07:44 Mulai tahun 90-an saya kerja di Chevron.
07:49 Kalau di kuliah itu mungkin fundamental ya teknik,
07:53 cuman real working, belajar itu ada di Chevron.
07:57 Pengalaman saya itu saya di Star Energy sesudah itu.
08:03 Jadi educate di Chevron, di Star Energy.
08:06 Di Chevron saya belajar apa?
08:08 Yang penting, kita kan resource based business, adalah membuat keputusan.
08:12 Karena kita gak bisa main-main, membuat keputusan satu well itu 7 juta USD.
08:16 Jadi bagaimana kita harus mengerti bahwa proses kita,
08:21 proses people, bukan result people.
08:24 Good process, good result, resultnya bagus tanpa proses, itu lucky.
08:30 Dan jarang kita bisa depend dengan lucky di Jatimal.
08:34 Itu konsep besarnya.
08:36 Dengan filosofi itu, dengan filosofi bahwa resource based business itu memperluas people,
08:42 yang penting, yaitu know-how-nya,
08:44 terus mengerti tentang decision making, proses yang benar,
08:49 mengurangi risk, dan yang terakhir memakai teknologi-teknologi yang benar,
08:53 bukan yang terbaru, yang benar.
08:55 Nah insya Allah, drilling ini berhasil dan alhamdulillah bisa mencapai dengan posisi saya pada saat ini.
09:03 Saya suka ketika Chief bicara soal proses.
09:06 Karena seringkali kalau kita berhadapan dengan anak-anak muda,
09:10 suka gak sabar justru dengan prosesnya.
09:13 Dan banyak juga anak muda yang kepengen menduduki posisi langsung on top,
09:17 atau langsung berbisnis, tanpa menikmati prosesnya.
09:21 Mungkin Chief bisa memberikan tips atau mungkin nasihat,
09:26 karena sudah lebih dulu di proses.
09:30 Jadi ini pengalaman saja, waktu sesedah saya cerita tadi,
09:35 seafron saya belajar, the real risk management mitigation,
09:41 tiba-tiba saya ditarik masuk Star Energy.
09:44 Di Star Energy itu, dimana proyeknya itu masih tidak bagus, masih sangat jelek,
09:51 tiba-tiba orang Indonesia yang kecil lagi ditaruh di sini, yang tadinya bule yang megang.
09:56 Sekarang orang Indonesia lagi.
09:58 Nah pas sampai itu, orang bertanya-tanya,
10:00 "Siapa kok bisa jalan, bisa berani?"
10:05 Ya itu saya jawab, saya orang proses, bukan orang result, good process, good result.
10:10 Nah itulah yang saya jalankan.
10:12 Untuk ngebor, saya harus ambil datanya dulu, saya harus mengerti dulu,
10:17 ini prosesnya, semua yang mau kita buat keputusan, kita harus tahu maunya apa.
10:22 Kadang-kadang framing itu aja orang nggak tahu, kira-kira gitu.
10:26 Sudah mengerti bagaimana self problemnya, kita harus melihat semuanya.
10:30 Opsi-opsi itu apa, baru kita buat keputusan yang benar.
10:33 Jadi itu namanya diamond.
10:35 Nah di sini lah, buat melihat keputusan itu,
10:38 keputusan itu akan berhasil atau nggak berhasil, kira-kira begitu, atas chevron.
10:43 Yang berikutnya adalah cara mengimplementasinya, baru kita jalan.
10:47 Jadi sebenarnya bukan keputusan self-service aja,
10:51 hampir semua keputusan kita, kita ngerti nggak cara membuat keputusan.
10:55 Jadi itulah mungkin sharing aja, bukan ngajarin, sharing aja,
11:00 bagaimana keputusan yang simple, dan keputusan yang kompleks,
11:03 bisa dibuat dengan proses yang benar.
11:06 Jadi sebetulnya harus tahu dulu main bisnisnya,
11:09 harus ngikutin dulu prosesnya, baru bisa tahu keputusan yang mau diambil itu apa.
11:13 Jadi kira-kira kadang-kadang kita membuat keputusan,
11:15 kita nggak tahu mau membuat keputusannya apa sebenarnya.
11:18 Itu aja sudah penting sekali.
11:21 Berarti sebetulnya kan kalau untuk bisa memahami garis besar bisnisnya,
11:26 untuk bisa mengambil keputusan dan bisa mengikuti prosesnya,
11:29 ya memang balik lagi harus mau ikuti aturan mainnya dulu,
11:32 nggak bisa langsung ucuk-ucuk maunya langsung on top gitu kan ya Pak.
11:36 Oke, Cief, closing statement deh untuk anak-anak muda.
11:40 Oke, jadi dua poin aja.
11:43 Kita harus go green, itu udah pasti. Dunia harus go green.
11:47 Sekarang temperatur di mana-mana sudah panas,
11:50 ada banjir, ada earthquake, itu semua karena bumi kita sudah merasakan perubahan.
11:56 Jadi kita harus memastikan bahwa ini bisa kita manage.
12:00 Jadi sekali lagi, Indonesia adalah negara ring of fire, negara geothermal.
12:06 Di bawah Sumatera, di bawah Jawa ini,
12:09 ada panas yang bisa diambil sebagai base load untuk pindah kita ke green.
12:14 Jadi please support geothermal, clean energy,
12:18 itu hanya air yang dilihat, huap hanya air, 99% itu air.
12:24 Jadi please support geothermal dan taruh posisi geothermal strategically
12:29 untuk in the transition ke green.
12:31 Nomor dua, PGE akan menjadi world leader, please support.
12:37 Indonesia akan membuat footprints di luar,
12:40 priority-nya di Indonesia tentunya,
12:43 mendorong bottlenecking di Indonesia dari commerciality,
12:47 membuat value creation, mereduce cost dari development,
12:52 secondary product akan kita mulai dengan karbon,
12:55 mudah-mudahan 1 gigawatt dalam 2 tahun,
12:58 targetnya PGE 1,5 gigawatt plus-plus dalam 5-6 tahun,
13:04 itu akan terrealisasikan.
13:07 Jadi mohon support untuk perwira PGE,
13:10 supaya bisa maju seperti yang diharapkan.
13:12 Mohon support dan juga believe in PGE gitu ya?
13:15 Believe in PGE, that's correct.
13:17 Believe in PGE.
13:18 Baik, terima kasih Bu Pirsa,
13:19 demikian tadi perbincangan kami terkait potensi sumber daya geothermal di Indonesia.
13:24 Sampai jumpa di episode Chief Talk selanjutnya.
13:26 Saya Anggi Pasar, Ibu pamit undur diri.
13:28 Terima kasih, sampai jumpa.
13:31 [Musik]
13:34 [Musik]
13:38 [Musik]
13:41 [Musik]
13:50 [Musik]
13:58 [Musik]
14:07 [Musik]
14:10 [MUSIK]

Recommended