• last year
Upacara ngaben atau yang dikenal sebagai momen pembakaran mayat, menjadi tradisi khas Bali yang sudah sangat terkenal. Dalam praktiknya, ngaben biasa dilakukan secara besar-besaran. Oleh karena itu, tidak semua orang di Bali mampu secara ekonomi melaksanakannya. Sebagai gantinya, tak jarang dilakukan upacara ngaben secara massal untuk meringankan beban biaya.

Ngaben merupakan tradisi yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Bahkan pada masa lalu, tradisi ngaben selalu dilakukan secara megah. Apalagi, fungsi dari pelaksanaan ngaben bagi masyarakat Hindu Bali sangat penting. Upacara ini merupakan salah satu tradisi yang menjadi bagian dari upacara Pitra Yadnya yang pelaksanaannya ditujukan untuk para leluhur.

Hal yang terlihat sangat mencolok dalam pelaksanaan upacara ngaben pada zaman dulu di Bali adalah penggunaan patung berukuran besar. Patung yang digunakan memang selalu berupa patung lembu. Selain itu, ada pula peralatan lain yang tidak akan terlewatkan, yaitu bade serta wadah. Ketiganya memiliki fungsi penting dalam ritual ngaben.

Ketiga benda ini berfungsi sebagai benda yang mengantar kepergian orang yang telah meninggal dunia ke alam sunia. Wadah biasanya adalah pengiring yang dipakai ketika orang yang meninggal dunia berasal dari kasta rendah. Sementara itu, mereka yang memiliki latar belakang kasta tinggi, seperti ksatria ataupun brahmana, biasa menggunakan bade atau lembu.

Fakta menarik berikutnya terkait pelaksanaan ngaben di Bali adalah partisipasi banyak orang yang ada di dalamnya. Mereka yang datang dan ikut serta pada upacara ngaben, bakal memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Kedatangan mereka juga menjadi bukti bahwa hubungan masyarakat Bali di masa lalu, terlihat sangat erat.

Para laki-laki, biasanya akan bertugas untuk menggotong lembu serta mayat yang akan dibakar. Karena ukuran lembu yang umumnya sangat besar, jumlah orang yang menggotongnya pun sangat banyak, bisa mencapai belasan orang. Fenomena ini terlihat jelas dalam koleksi foto ngaben yang dilangsungkan oleh masyarakat Bali di zaman dulu.

Seperti halnya para laki-laki, wanita Bali di masa lalu juga punya peran tersendiri dalam pelaksanaan ngaben. Para wanita tersebut berbondong-bondong menyemarakkan upacara ngaben dengan membawa berbagai jenis makanan. Tidak hanya itu, banyak pula masyarakat yang datang hanya sekadar ingin menyaksikan kemeriahan upacara bakar mayat tradisional ini.


#Sejarah #Bali #SejarahBali
======================================
Connect with us on website and social media :
WEBSITE : https://www.sejarahbali.com
FACEBOOK : https://www.facebook.com/sejarahbalichannel
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/SejarahBali
TWITTER : https://twitter.com/SejarahBali
YOUTUBE : https://www.youtube.com/SejarahBaliChannel
TIKTOK : https://www.tiktok.com/@sejarahbalicom
DAILYMOTION : https://www.dailymotion.com/sejarahbali
TELEGRAM : https://t.me/sejarahbalicom
THREADS : https://www.threads.net/@sejarahbali
======================