Ini Suasana 60 Ribu Peziarah dari Seluruh Dunia Hadiri Misa Paskah di Basilika Santo Petrus Vatikan Dipimpin Paus Fransiskus SJ, Minggu, 31 Maret 2024. Paus Fransiskus Berdoa Berakhirnya Konflik di Berbagai Negara, Terutama di Timur Tengah dan Afrika.
VATIKAN, DIO-TV.COM, Minggu, 31 Maret 2024 – Enam puluh ribu peziarah seluruh dunia hadiri misa Pakah di Vatikan, Minggu, 31 Maret 2024.
Vatican News Agency, melaporkan, misa Paskah dipimpin Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, mengucapkan Selamat Paskah 2024.
“Saudara-saudara, Yesus Kristus telah bangkit!” kata Paus Fransiksus.
Paus Fransiskus mencatat, hanya Yesus yang mempunyai kuasa untuk menggulingkan batu-batu yang menghalangi jalan menuju kehidupan.
Tanpa pengampunan dosa, tidak ada cara mengatasi hambatan prasangka, saling tuding, anggapan bahwa kita selalu benar dan orang lain salah.
“Hanya Kristus yang telah bangkit, dengan menganugerahkan pengampunan atas dosa-dosa kita,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyerukan sekali lagi agar akses terhadap bantuan kemanusiaan dipastikan ke Gaza.
Menyerukan sekali lagi pembebasan segera para sandera yang ditangkap pada 7 Oktober 2023, dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya permusuhan berdampak buruk terhadap masyarakat sipil, dan yang paling penting, terhadap anak-anak.
“Betapa banyak penderitaan yang kita lihat di mata mereka! Dengan mata itu, mereka bertanya kepada kita.”
“Mengapa? Mengapa semua kematian ini? Mengapa semua kehancuran ini?”
Paus Fransiksus menegaskan kembali bahwa perang selalu merupakan “kekalahan” dan “sebuah absurditas.”
Paus Fransiskus mengenang Suriah, yang, keluhnya, telah menderita akibat perang yang “panjang dan menghancurkan” selama tiga belas tahun.
“Begitu banyak kematian dan orang hilang, begitu banyak kemiskinan dan kehancuran,” tegas Paus Fransiskus.
“Memerlukan respons dari semua pihak, dan komunitas internasional.”
Paus Fransiskus kemudian beralih ke Lebanon, dan mencatat selama beberapa waktu.
Lebanon mengalami kebuntuan institusional dan krisis ekonomi dan sosial semakin parah, kini diperburuk permusuhan di perbatasannya dengan Israel.
Semoga Tuhan Yang Bangkit hibur rakyat Lebanon yang terkasih dan mendukung seluruh negara.
Dalam panggilannya jadi tanah pertemuan, hidup berdampingan dan pluralisme.
“Janganlah kita menyerah pada logika persenjataan dan mempersenjatai kembali,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus, mengenang Suriah, yang, keluhnya, telah menderita akibat perang yang “panjang dan menghancurkan” selama tiga belas tahun.
Begitu banyak kematian dan orang hilang, begitu banyak kemiskinan dan kehancuran,
Memerlukan respons dari semua pihak, dan komunitas internasional.
Paus Fransiskus mengingat wilayah Balkan Barat, dan mendorong terjadinya diskusi antara Armenia dan Azerbaijan,.
Sehingga, dengan dukungan komunitas internasional, mereka dapat melakukan dialog.***
VATIKAN, DIO-TV.COM, Minggu, 31 Maret 2024 – Enam puluh ribu peziarah seluruh dunia hadiri misa Pakah di Vatikan, Minggu, 31 Maret 2024.
Vatican News Agency, melaporkan, misa Paskah dipimpin Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, mengucapkan Selamat Paskah 2024.
“Saudara-saudara, Yesus Kristus telah bangkit!” kata Paus Fransiksus.
Paus Fransiskus mencatat, hanya Yesus yang mempunyai kuasa untuk menggulingkan batu-batu yang menghalangi jalan menuju kehidupan.
Tanpa pengampunan dosa, tidak ada cara mengatasi hambatan prasangka, saling tuding, anggapan bahwa kita selalu benar dan orang lain salah.
“Hanya Kristus yang telah bangkit, dengan menganugerahkan pengampunan atas dosa-dosa kita,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyerukan sekali lagi agar akses terhadap bantuan kemanusiaan dipastikan ke Gaza.
Menyerukan sekali lagi pembebasan segera para sandera yang ditangkap pada 7 Oktober 2023, dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya permusuhan berdampak buruk terhadap masyarakat sipil, dan yang paling penting, terhadap anak-anak.
“Betapa banyak penderitaan yang kita lihat di mata mereka! Dengan mata itu, mereka bertanya kepada kita.”
“Mengapa? Mengapa semua kematian ini? Mengapa semua kehancuran ini?”
Paus Fransiksus menegaskan kembali bahwa perang selalu merupakan “kekalahan” dan “sebuah absurditas.”
Paus Fransiskus mengenang Suriah, yang, keluhnya, telah menderita akibat perang yang “panjang dan menghancurkan” selama tiga belas tahun.
“Begitu banyak kematian dan orang hilang, begitu banyak kemiskinan dan kehancuran,” tegas Paus Fransiskus.
“Memerlukan respons dari semua pihak, dan komunitas internasional.”
Paus Fransiskus kemudian beralih ke Lebanon, dan mencatat selama beberapa waktu.
Lebanon mengalami kebuntuan institusional dan krisis ekonomi dan sosial semakin parah, kini diperburuk permusuhan di perbatasannya dengan Israel.
Semoga Tuhan Yang Bangkit hibur rakyat Lebanon yang terkasih dan mendukung seluruh negara.
Dalam panggilannya jadi tanah pertemuan, hidup berdampingan dan pluralisme.
“Janganlah kita menyerah pada logika persenjataan dan mempersenjatai kembali,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus, mengenang Suriah, yang, keluhnya, telah menderita akibat perang yang “panjang dan menghancurkan” selama tiga belas tahun.
Begitu banyak kematian dan orang hilang, begitu banyak kemiskinan dan kehancuran,
Memerlukan respons dari semua pihak, dan komunitas internasional.
Paus Fransiskus mengingat wilayah Balkan Barat, dan mendorong terjadinya diskusi antara Armenia dan Azerbaijan,.
Sehingga, dengan dukungan komunitas internasional, mereka dapat melakukan dialog.***
Category
🗞
Berita