Waspadalah! Aplikasi Pembunuh UMKM asal China Sedang Urus Izin Masuk ke Indonesia, Satu Kata Tolak!

  • 2 bulan yang lalu
JAKARTA, POJOKBACA.ID - Kekhawatiran terhadap kelangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia meningkat menyusul kabar rencana masuknya aplikasi e-commerce asal China, TEMU.

Wientor Rah Mada, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LLP-KUKM) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, menyampaikan peringatan tersebut melalui akun media sosialnya pada Senin, 10 Juni 2024.

Dalam pernyataannya di akun Twitter @wrahmada, Wientor menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi TEMU, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa e-commerce China, Pinduoduo.

Menurut Wientor, model bisnis TEMU yang berbasis Manufacture to Customer (M2C) akan menimbulkan persaingan tidak sehat bagi UMKM lokal.

"Semua barang dikirim dari China, harga pokok produksi (HPP) pabrik, dan ongkos kirim gratis. Wajar kan saya khawatir sama aplikasi satu ini," ujar Wientor.

Wientor juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait Permendag No. 31 Tahun 2023 yang mengatur importasi barang melalui e-commerce.

"Ya cuma deg-degan aja. Kalau jadi TEMU masuk di Indonesia, apa yang terjadi?," ungkapnya.

Masuknya produk dengan harga sangat murah dari China, lanjut Wientor, akan sangat mempengaruhi daya saing UMKM lokal yang baru saja bangkit dari dampak pandemi.

"Setelah UMKM kita berjuang berdarah-darah untuk survival lepas dari pandemi, sekarang digempur produk China sama pameran produk China, TikTok Shop, dan TEMU ini next-nya," ujarnya.

Selengkapnya di Pojokbaca.id
Video: @wrahmada

Dianjurkan