Erick Thohir Terus Desak Transformasi Liga Dalam Acara Kongres PSSI
- 20 hari yang lalu
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, terus mendorong transformasi liga sepak bola Indonesia dalam Kongres Biasa PSSI 2024. Dalam acara yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.
Erick Thohir mengumumkan rencana untuk membentuk Liga 4 sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sepak bola nasional. Langkah ini diharapkan dapat terwujud dalam dua tahun ke depan.
Erick Thohir menekankan pentingnya perubahan manajerial dan operasional liga yang dikelola oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Ia mengkritik posisi liga Indonesia yang saat ini berada di peringkat 28 di Asia dan ke-6 di Asia Tenggara, menegaskan bahwa transformasi diperlukan di semua level liga, termasuk Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4 yang baru.
Selain itu, Thohir mengusulkan penambahan kuota pemain asing menjadi delapan per klub untuk musim 2024/2025, dengan tujuan meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di tingkat Asia.
Teknologi VAR yang sudah diterapkan juga dinilai tidak cukup, sehingga berbagai terobosan tambahan diharapkan untuk memperbaiki sistem kompetisi.
Transformasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi timnas Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para suporter dan keseluruhan ekosistem sepak bola di tanah air.
Erick Thohir mengumumkan rencana untuk membentuk Liga 4 sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sepak bola nasional. Langkah ini diharapkan dapat terwujud dalam dua tahun ke depan.
Erick Thohir menekankan pentingnya perubahan manajerial dan operasional liga yang dikelola oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Ia mengkritik posisi liga Indonesia yang saat ini berada di peringkat 28 di Asia dan ke-6 di Asia Tenggara, menegaskan bahwa transformasi diperlukan di semua level liga, termasuk Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4 yang baru.
Selain itu, Thohir mengusulkan penambahan kuota pemain asing menjadi delapan per klub untuk musim 2024/2025, dengan tujuan meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di tingkat Asia.
Teknologi VAR yang sudah diterapkan juga dinilai tidak cukup, sehingga berbagai terobosan tambahan diharapkan untuk memperbaiki sistem kompetisi.
Transformasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi timnas Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para suporter dan keseluruhan ekosistem sepak bola di tanah air.