CHIEF TALK: Pangsa Pasar Security Services di Indonesia

  • 3 months ago

Pada episode Chief Talk kali ini akan membahas terkait pertumbuhan dan perkembangan bisnis Security Services yang ada di Indonesia. Serta seberapa menjanjikankah sebenarnya industri dan peran dari Security Services di Indonesia pada masa sekarang?

 

Dalam kesempatan ini, Presiden Direktur G4S Indonesia Faisal Muzakki akan menjelaskannya.

 

Jangan lupa saksikan Chief Talk, setiap Rabu, pukul 20.00 WIB, hanya di streaming portal Okezone.com dan Youtube Okezone!

 

Host: Wicky Adrian

Category

🗞
News
Transcript
00:00Halo teman-teman, apa kabar? Kita kembali di program Chieftalk. Saya Wiky Adrian dan pada episode kali ini kita akan membahas mengenai kondisi industri layanan security services di Indonesia.
00:22Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan hal tersebut, kita akan berbincang langsung dengan Presiden Direktur PT G4S Indonesia, Bapak Faisal Muzzaki. Apa kabar, Cieft?
00:31Alhamdulillah baik, selamat suri.
00:33Selamat suri, terima kasih sudah bergabung bersama kami di Chieftalk. Ini kemudian menjadi satu kesempatan yang cukup berharga untuk saya karena setiap hari kalau saya jalan di sekitaran Jakarta gitu,
00:45ataupun dipikir jalan sering sekali melihat mobil operasional dari G4S ya, sekarang ketemu langsung sama Presiden Direkturnya.
00:51Sebuah kehormatan buat saya untuk bisa hadir di sini.
00:53Baik, terima kasih atas waktunya. Ini kalau bicara mengenai kondisi dari industri layanan security services di Indonesia saat ini, seperti apa landscape-nya, Cieft?
01:04Kalau saya melihat security as an industry di Indonesia sebenarnya dynamic dan growing, potensinya juga sangat besar.
01:15Hanya memang ada gap dari sisi pelaku industri security di Indonesia, mayoritas kita masih fokus hanya kepada man guarding.
01:25Padahal ada aspek-aspek security teknologi yang sebenarnya bisa kita integrasikan kepada solusi kita.
01:32Teknologinya sudah ada, tinggal kita mengintegrasikan sebagai satu solusi dan juga ada potensi lagi untuk monitoring dan juga respon.
01:42Jadi sebenarnya kalau kita bicara cycle security, sebenarnya kita ini masih mayoritas yang digarap di Indonesia masih man guarding.
01:50Man guarding, belum kemudian banyak permintaan terkait dengan yang pengamanan digital dan sebagainya begitu ya?
01:56Betul, betul.
01:57Tapi setelah permintaan ini mulai tumbuh ya?
01:59Sebenarnya lebih kepada questions dari kita yang harus mengedukasi ke pasar bahwasannya,
02:07market ini loh ada solusi yang lebih efisien, tidak kalah akurasinya gitu dan kita bisa menjamin terhadap concern pengamanan daripada klien kita.
02:17Questionnya dari mereka selalu apakah dengan teknologi kemudian bisa memberikan garanti ke mereka,
02:22sebagaimana mereka biasanya melihat banyak orang, ini hanya sedikit orang.
02:26Padahal sebenarnya secara kualitas tidak kalah, bahkan lebih akurat.
02:30Oleh karena kita harus lebih proaktif untuk memberikan edukasi dan menjelaskan kepada klien kita,
02:36sebelum mereka akhirnya willing untuk mencoba.
02:39Oke, karena memang sejauh ini bicara mengenai industri security services,
02:43ya fisik saja maksudnya hanya berbasis SDM saja begitu,
02:47tapi ada hal lain ataupun services lain yang mungkin juga ini akan menambah value keamanan dari point of view user gitu ya?
02:55Betul.
02:56Di Indonesia sendiri, Cief, ini terdampak sabotaj servicing dan juga social engineering,
02:59bagaimana sebetulnya ini juga bisa menjadi satu hal yang juga disosialisasikan kepada user ataupun klien lah,
03:06bahwa ini bisa menjadi satu bagian dari pengamanan yang komprehensif gitu?
03:10Betul, betul.
03:11Memang pergembangan daripada teknologi digital atau social media ini kan sangat cepat ya,
03:18dan di Indonesia adalah salah satu market terbesar daripada pengguna internet atau pengguna social media gitu.
03:26Nah, hal ini sayangnya tidak dibarengi dengan edukasi kepada mereka.
03:30Risknya apa sih penggunaan daripada tools baru, mainan baru, toys baru.
03:35Orang hanya tahunya pakai pakai pakai tanpa menyadari sebenarnya ada risk yang melekat di belakangnya.
03:41Nah, oleh karanya Indonesia menjadi potensi yang sangat besar untuk penyalahgunaan dari masyarakat,
03:50sosial media, atau pelaku mungkin potensi pelaku kejahatan di sosial media.
03:56Oleh karenanya edukasi kepada orang-orang kita harus kita berikan dari otoritas, dari negara, kemudian dari provider,
04:05sehingga kita semua melek nih.
04:07Eh, di samping teknologi yang bagus ini pahami ada risknya loh,
04:10mengapa kita punya password, mengapa harus sering diganti, dan lain sebagainya.
04:14Oke, untuk melindungi dari hal-hal tadi ada sebutan servicing dan juga ada social engineering gitu,
04:20layanan yang dihadirkan oleh G4S sendiri, apa saja chief sejauh ini,
04:25dan sejauh mana demand di market yang bermunculan ini juga diakomodir
04:31dengan berbagai macam inovasi di internal gitu untuk akhirnya SDM di dalam,
04:36juga kemudian siap lah untuk menghadirkan service yang berbasis digital dan juga teknologi ini gitu.
04:42Ya, jadi kita mulainya adalah dari internal tim kita sendiri,
04:46karena kita sendiri punya hampir 12 ribu karyawan tersebar di seluruh Indonesia.
04:50Ini sendiri adalah semacam marketing agent kita untuk bisa kita edukasi untuk klien kita,
04:55adanya potensi-potensi social engineering, phishing attack tadi itu di orang-orang klien kita.
05:04Biasanya sih lebih kepada dari edukasi ke kita,
05:07begitu ada pemahaman dari kita, kemudian mereka diskusi nih sama orang-orangnya klien,
05:11akhirnya muncul diskusi, eh G4S bisa enggak nih bantu kita, kok G4S melakukannya bagus nih ke timnya.
05:17Kita ada edukasi mengenai pinjaman online, mengenai judi online,
05:21banyak hal yang kita harus edukasi ke tim kita sendiri,
05:23karena tim kita sendiri juga menjadi potensi korban itu juga gitu.
05:27Jadi pada saat kita protect tim kita, sebenarnya pada saat yang bersamaan
05:30kita juga mengedukasi melalui tim kita dengan mungkin karyawan-karyawan daripada klien kita.
05:36Oke, dan ini juga semacam bentuk persiapan dari G4SD secara internal
05:39untuk nantinya akan memberikan service kepada klien gitu ya.
05:43Secara internal sudah melakukan pengamanan yang maksimal gitu,
05:46untuk mengantisipasi hal-hal tadi, kemudian nanti bisa ditawarkan menjadi produk baru,
05:50dan walaupun memang permintaannya masih terbatas, tapi ke depan akan growing gitu ya.
05:55Oke, ini bicara mengenai sebuah industri security services,
06:00kalau saya sih nilainya dari luar, inilah sebuah industri yang tough gitu.
06:04Benar atau enggak sih, Cief?
06:05Ya, tough dan tidak tergantung ya.
06:07Buat orang luar yang tidak tahu, mungkin buat kita menjadi shopper bus malam Jakarta-Surabaya mungkin tough juga,
06:14tapi buat yang sudah menjalani setiap hari mungkin jadi biasa.
06:17Biasa saja.
06:18Sama juga di security industry.
06:19Kalau dibilang tough, mungkin buat orang yang memang tidak berkecimpung di dunia security.
06:24Tapi ada challenge? Yes, kita bilang ada challenge.
06:26Apa saja challenge-nya, Cief?
06:27Saya kira challenge-nya ini adalah tentunya kalau kita bicara dengan klien adalah
06:33kita harus bicara we are in the same page gitu loh.
06:35Ada risk yang melekat di sisi bisnis daripada klien kita.
06:40Nah, pada saat pemahaman ini sama, kemudian kita share potensi risk itu,
06:44dan kemudian klien sepakat sama-sama kita untuk ayo kita mitigasi itu, itu jadi oke.
06:51Tapi challenge-nya kadang-kadang klien inginnya risknya enggak ada,
06:55tetapi pada saat kita mau ngajak sama-sama itu, oh jadi ribet, jadi wah banyak banget nih screeningnya.
07:01Jadi kadang-kadang ini jadi fail juga, karena kita enggak bisa sendiri.
07:05Karena in the end impacting karyawan daripada klien kita.
07:09Padahal itu untuk keamanan klien kita sendiri.
07:12Kalau kita kemudian breakdown secara industri lah ya,
07:16sejauh mana Anda kemudian sudah memotalkan resiko-resiko di dalamnya.
07:20Misalnya ini kan adalah industri yang dalam tanda kutip aset utamanya adalah SDM.
07:25Garda-garda terdepan ini.
07:27Secara treatment juga enggak bisa kita, mereka kemudian seperti kita memproduksi sebuah produk.
07:33Benda mati begitu ini kita berhadapan atau dealing with SDM,
07:38yang kemudian menjadi satu services yang ditawarkan kepada klien.
07:43Nah, risk-risknya yang termitigasi seperti apa dan bagaimana Anda kemudian
07:49sebagai leader ataupun sebagai chief memberikan treatment lah kepada sebuah perusahaan
07:54yang produknya adalah service yang mengedepankan SDM.
07:58Betul. Jadi mulai dari recruitment pun kita sudah melakukan background check.
08:02Kita melakukan vetting. Tidak hanya cukup dengan standar membawa satu cari kertas,
08:07kemudian cukup mengatakan saya orang baik.
08:09Tapi kita juga melakukan pengecekan backgroundnya.
08:12Dia tinggal di mana, rumah di mana, kayak apa.
08:14Karena kita ingin memastikan memang dia orang baik.
08:17Karena mereka akan mewakili kita nih, mewakili sebagai chief OS di area klien kita.
08:21Karena ini adalah industri yang berkaitan dengan integritas, betul ya?
08:23Sangat berkaitan. Karena potensi penyalahgunaan orang-orang security ini
08:27bekerja sama dengan klien untuk, maksudnya bukan kliennya, tapi oknum klien
08:31untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji itu sangat besar.
08:34Jadi kita melakukan background check.
08:36Yang kedua juga kita melakukan routine, routine vetting.
08:39Jadi walaupun sudah kita lakukan, kita harus melakukan lagi.
08:42Kemudian secara random kita juga melihat khususnya area-area yang punya potensinya besar nih.
08:47Nah, kita juga datang nih secara random, diam-diam kita lihat ke rumah mereka.
08:52Yang kedua kita memberikan apresiasi, gitu.
08:54Kita dorong dengan apresiasi untuk mereka yang berbuat baik.
08:57Jadi misalnya mereka yang mengagalkan pencurian,
09:00mereka yang melakukan hal-hal yang membantu dengan klien,
09:03maka kita berikan apresiasi.
09:05Sehingga mereka merasa, oh kalau saya melakukan hal-hal baik diapresiasi ini di perusahaan.
09:09Kita punya beberapa level apresiasi.
09:11Yang di mana ujung-ujungnya kita dorong adalah,
09:14kalau saya berbuat baik, perusahaan sangat mengapresiasi.
09:17Itu sih yang kita lakukan.
09:19Juga di samping ada pengawasan. Kita punya pengawasan berjenjang.
09:22Tapi saya percaya kepada kalau orang kita treat dengan baik,
09:25maka dia akan mencoba untuk bekerja dengan baik.
09:28Itu sih. Basisnya itu yang kita coba.
09:30Jika melakukan prestasi, tentu saja ada pengharganya.
09:34Tapi kemudian kalau ada melakukan kesalahan, juga ada punishmentnya.
09:38Bahkan mungkin bisa pidana juga gitu ya untuk memberikan efek jirah dalam sebuah case.
09:41Namun ini menjadi satu value yang enforced lah ya di dalam internal G4S sendiri.
09:46Dan harus dilakukan secara disiplin.
09:48Dan harus betul-betul fair dan tidak debang pilih.
09:52Sehingga message-nya sampai kemana-mana.
09:54Oh, ini memang message-nya seperti ini.
09:56Jangan kita mencoba bermain-main dengan itu.
09:59Karena mendapatkan trust daripada seluruh karyawan
10:03dan seluruh lapisan organisasi itu yang harus dibuild up yang lama.
10:07Trust nggak bisa dibangun hanya dalam waktu satu hari.
10:09Eh, saya orang baik. Tidak bisa.
10:11Dibangunnya lama, tapi kemudian kalaupun ada satu hal yang mencederai,
10:15cepat hancur dan memperbaikinya juga susah gitu ya.
10:18Sudah susah setengah mati.
10:19Challenge-nya adalah bagaimana mempertahankan itu
10:22supaya SDM atau frontliner ini juga memang memiliki visi, misi, dan value yang sama juga sama perusahaan.
10:31Betul.
10:32Mereka menyadari ada satu integritas yang harus dijaga.
10:35Dan menjadi pimpinan yang bisa dipercaya.
10:38Itu sangat penting di industri manpower ini.
10:40Karena kalau mereka akan lihat apa yang kita lakukan.
10:43Jadi pada saat mereka melihat memang ini pimpinan bisa dipercaya, arahnya bagus,
10:47saya kira mayoritas mereka akan line up untuk mendukung.
10:50Tapi pada saat sebaliknya tentunya juga mereka tahu cara ini.
10:54Jangan mereka anggap mereka nggak tahu.
10:56Betul. Jadi leadership memegang peranan penting ya.
10:59Sangat.
11:00Ada satu segmen khusus, kita akan mengenai leadership di segmen berikutnya.
11:03Tapi saya ingin tanyakan adalah, sejauh ini sektor mana yang kemudian menjadi klien G4S paling banyak nih?
11:11Dan paling sering ada order untuk services yang diberikan oleh G4S?
11:18Kita kalau di Indonesia, saya bicara G4S Indonesia tentunya cukup besar kita di sektor mining.
11:25Kemudian manufacturing atau pabrik-pabrik yang ada di Indonesia.
11:32Dan kita juga banking, biasanya international chains, international banks yang beroperasi di Indonesia.
11:38Kita biasanya cukup kuat di situ.
11:41Karena secara sektor, possibilities ataupun risknya cukup banyak.
11:45Makanya kemudian perlu pengamanan dari G4S gitu ya?
11:49Sama mereka melihat global brand kita ya. G4S kan brand internasional.
11:53Jadi mereka percaya ini, mereka rely on a company yang mereka tahu ini perusahaan cukup besar.
11:59Dan mereka yakin kalau ada apa-apa mereka bisa eskalasi.
12:02Atau mereka tahu pertanggung jawabannya bukan perusahaan yang mohon maaf nggak dikenal.
12:07Biasanya sih seperti itu.
12:09Baik, baik. Semakin banyak, Cief. Kita akan jeda sejenak. Kita akan lanjutkan sejeda berikutnya.
12:12Silakan datang bersama kami, kami akan segera kembali.
12:22Tentunya bisnis daripada klien mulai menurun.
12:26Dan kontrak-kontrak dengan kita mungkin ada yang diputus, ada yang dikurangin jumlah orangnya.
12:30Tetapi satu, kita fokus kepada keselamatan tim kita dulu.
12:47Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami di Chief Talk.
12:49Dan saya masih berbincang bersama Pak Faisal Muzzaki, Presiden Direktur PT G4S Indonesia.
12:54Kalau tadi tidak salah jumlah karyawannya di seluruh Indonesia ada 12 ribu, betul?
12:59Hampir.
13:00Itu gimana ngaturnya, Pak?
13:02Gimana mengawasinya?
13:05Gimana ngatur dan juga mengawasinya?
13:07Karena kan ada value-value dari perusahaan yang bahkan bukan hanya di-assess tapi di-re-assessment.
13:14Itu artinya ada proses yang terus berulang dengan SDM yang banyak sekali.
13:19Itu gimana tuh?
13:20Jadi fundamental, fondasi utamanya adalah struktur organisasi.
13:24Kita buat sistem pengawasan yang berlapis ya.
13:27Jadi dari paling bawah kita ada supervisor, ada operation head, ada key account manager.
13:32Di mana tugasnya mereka ini adalah responsibel di areanya masing-masing itu.
13:36Responsibel dari sisi make sure kehadiran, make sure message-message dari perusahaan nyampe ke mereka.
13:43What do dunia harus nyampe ke mereka.
13:45Ini disampaikan secara bercenjang.
13:47Dari saya, kemudian turun ke direktur, direktur ke GM, dan seterusnya.
13:51Nah, itu sendiri tidak cukup.
13:53Nah, yang kedua kita punya internal communication team.
13:57Yang memang tugasnya adalah meng-case get down informasi-informasi.
14:00Apa event-event yang terjadi di perusahaan?
14:03Apa kebijakan-kebijakan perusahaan?
14:05Ini juga semua kita dorong.
14:07Karena kunci daripada industri ini adalah informasinya jangan stuck.
14:11Jangan berhenti di tengah.
14:13Karena kalau berhenti di tengah, kita mau ke utara, ternyata di bawah memahaminya ke selatan.
14:17Nah, jalan ini yang harus kita tembus.
14:20Dengan adanya khusus communication team yang memastikan suara-suara kebijakan kita nyampe ke bawah.
14:28Karena mereka yang melaksanakan ujung-ujungnya.
14:31Bukan kita yang di kantor, tapi mereka yang ada di lapangan.
14:34Yang ketiga, kita punya channel untuk memberikan masukan-masukan dari mereka.
14:40Kita punya nomor toll-free, yang mana nomor itu langsung masuk ke satu call center kita.
14:46Anything.
14:47Dari user atau dari karyawan?
14:50Dari karyawan.
14:51Dan semua karyawan harus punya nomor itu.
14:53Jadi kayak semacam 911-nya kalau di Amerika.
14:56Kita punya nomor toll-free yang kita kasih ke mereka.
14:59Dan kita ingin memastikan semua handphone-nya mereka punya itu.
15:03Tujuannya adalah kalau ada apa-apa, please call this.
15:06In case layarnya ini mandek.
15:09Saya oke di samping kita punya layar, tapi kita ada nomor yang nomor toll-free.
15:13Dan itu masuk ke call center kita yang 24x7.
15:16Dan itu setiap bulan saya sendiri yang akan memastikan kita review.
15:20Apa dimasukkan dalam bulan ini.
15:22Call-nya jenis apa.
15:23Oh ada yang pinjol kah, oh ada yang laporan ada bungutan kah, apapun itu.
15:29Kita harus mendengarkan.
15:30Karena dengan itu kita ingin tahu kebijakan kita sebenarnya nyampe apa enggak sih.
15:34Yang kedua, apa sih isu-isu yang ada di lapangan.
15:38Yang ketiga, yang keempat tentunya adalah kita punya monthly review.
15:43Monthly review dengan para operation manager, GM, dan sebagainya.
15:49Untuk memastikan ada enggak isu-isu.
15:51Jadi kita mencoba memastikan semua suara-suara itu tercapture.
15:55Dan kita memberikan satu kebijakan yang memang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
15:58Kalau tidak, ayo kita lihat responnya apa.
16:01Dan layanan toll-free ini juga bisa jadi mekanisme whistleblowing ya?
16:04Betul.
16:05Betul. Jadi memang ada dua.
16:07Bahkan kita ada whistleblowing sendiri, ada layanan toll-free sendiri.
16:10Dan layanan toll-free ini yang kita kembangkan akhirnya beberapa klien juga ingin mengadop.
16:15Boleh enggak nih operation kita sama nih dikerjakan oleh G4S.
16:18Kenapa enggak kita berikan servis itu.
16:20Toh kita udah punya infrastrukturnya gitu.
16:23Oke. Hal menarik adalah ketika bicara mengenai sebuah bisnis yang sangat erat.
16:27Kaitannya dengan industri yang padat karya.
16:32Orangnya banyak gitu.
16:33Betul.
16:34Which is itu sangat challenging.
16:35Kalau kita bayangkan konteksnya adalah memasuki pandemi COVID-19.
16:38Yang ketemu sama orang aja itu sangat-sangat dibatasi gitu.
16:42Nah mungkin boleh cerita sih waktu itu gimana cara memastikan operasionalnya tetap kemudian beroperasi.
16:47Dan juga in terms of demand, di market juga kan lagi terbatas sekali gitu ya.
16:52Nah itu gimana tuh berjalannya waktu itu?
16:56Ya, jujur itu hal-hal salah satu yang paling tidak terlupakan oleh saya.
17:01Karena saya masuk di G4S di tahun 2020.
17:03Enggak lama saya masuk di G4S Indonesia kemudian COVID itu terjadi.
17:07Tentunya bisnis daripada klien mulai menurun.
17:11Kontrak-kontrak dengan kita mungkin ada yang diputus, ada yang dikurangin jumlah orangnya.
17:15Tetapi satu kita fokus kepada keselamatan tim kita dulu.
17:19Jadi kita siapkan semua untuk keperluan daripada mereka bekerja dengan proteksi yang maksimal.
17:26Termasuk waktu itu kita bicara masker, kita supply semuanya gitu.
17:30Kita tahu memang cost muncul.
17:32Tapi kita yakin dengan kita memperlakukan mereka dengan baik.
17:35Tanpa mereka harus mikir, hal-hal kok saya ini di lapangan kok saya nggak disupport gitu.
17:39Menarik cost muncul tapi demand di market lagi turun.
17:42Itu ya yang challenge utamanya di situ ya?
17:45Betul. Dan surprising enough, bisnis kita nggak turun-turun amat gitu.
17:50Dan kita cepat bounce back, nggak lama sesudah itu.
17:53Bahkan di tahun 2021 kita juga mendapatkan hasil yang positif gitu.
17:58Apa triggernya Pak bounce back yang begitu cepat dan juga akseleratif?
18:01Saya kira kita tetap konsisten memberikan pelayanan yang terbaik ya.
18:05Kita nggak menunjukkan ke klien, wah posisinya susah nih kita tinggalin klien.
18:09Kita nggak mau memberikan yang terbaik gitu.
18:12Saya kira klien akan trust ke kita pada saat mereka kita lihat Ujivois tetap serius nih.
18:17Situasinya memang lagi berat tapi tetap kok menunjukkan komitmennya.
18:20Saya kira itu yang membuat mereka akhirnya percaya gitu.
18:23Justru kita teruji pada saat masa-masa sulit.
18:26Betul. Malah ada satu skill set baru ya.
18:29Ataupun mungkin skill surviving yang baru gitu.
18:33Di kondisi sulit kita kemudian bisa melewatinya.
18:35Artinya kita sudah lebih melengkapi diri dengan amunisi-amunisi baru gitu ya.
18:39Betul.
18:40Ini kalau bicara mengenai bagaimana mengasah SDM untuk kemudian memiliki hard skill yang sangat baik.
18:45Metodenya apa saja, Cief?
18:47Kalau pada saat pandemi kan pasti lewat video conference ya.
18:52Nah, metodenya apa saja yang kemudian diterapkan sampai sekarang?
18:56Ya, saya kira training regular itu harus kita lakukan terus-menerus ya.
19:00Untuk memastikan mereka memiliki kompetensi skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan.
19:04Tetapi training sendiri tidak cukup gitu.
19:06Karena training sendiri habis itu kalau tidak di implementasikan di lapangan mereka cenderung akan lupa gitu.
19:12Maka yang kedua adalah adanya mentorship gitu.
19:15Jadi mentorship dari area-area tertentu sesuai kebutuhan di lapangan.
19:21Kita harus lakukan mentorship.
19:22Kita mungkin punya orang lebih senior.
19:24Kita ingin memastikan orang tersebut dimentor dan mampu memahami dan menjalankan dengan baik gitu.
19:30Dan ketiga adalah habis di training kita monitoring nih.
19:34Kita monitoring performanya gitu.
19:36Jadi nggak habis training kita lepas.
19:38Karena kalau hanya training kita lepas maka dia akan terpengaruh kepada majority-nya lagi yang belum di training.
19:43Mereka belum tentu bisa mengendalai majority yang belum mendapatkan ilmunya.
19:47Jadi kita monitoring.
19:49Kemudian kalau memang perlu ya kita panggil kembali, kita support kembali.
19:52Sehingga akhirnya ini sustainable gitu.
19:55Bicara mengenai era digital.
19:57Kalau bicara mengenai sektor-sektor yang juga menggunakan jasa dari G4S adalah perbankan.
20:02Sekarang branchnya banyak yang berkurang gitu.
20:04Malah ternyata ke depan branchlah.
20:06Sekarang ada digital banking.
20:07Kemudian juga pengamanan untuk pengiriman cash juga ini akan terus banyak berkurang gitu.
20:11Karena orang transaksinya menggunakan Kris and that's it gitu.
20:16Dan cukup banget gitu.
20:18Artinya kan mungkin akan ada pengurangan dari demand di situ.
20:22Dan juga ini akan cukup disruptif juga di sektor yang padat SDM ini.
20:29Which is adalah sektor yang kemudian Anda gluti gitu.
20:32Nah sejauh mana ini menjadi satu hal yang juga menjadi concern lah di perusahaan.
20:38Dan bagaimana sebetulnya di era digitalisasi ini juga ada inovasi-inovasi lah ya.
20:43Agar kemudian disrupsi ini juga kita jump in di situ.
20:46Dan kita menikmati buah manis dari digitalisasi ini.
20:50Memang terjadi shifting ya kebutuhan daripada security di era digitalisasi ini.
20:57Tetapi kebutuhannya enggak hilang.
20:59Hanya shifting.
21:00Kita harus pekani melihat perubahan itu.
21:02Dan melakukan antisipasi dan persiapannya sekarang.
21:05Jangan sampai nanti pada saat demandnya sudah ada kemudian kitanya malah tidak siap.
21:09Karena membangun suatu kompetensi itu enggak semudah membalik telapak tangan gitu.
21:13Enggak sebentar juga.
21:14Enggak sebentar. Dan butuh konsistensi terus-menerus gitu.
21:17Nah ini yang kita lakukan.
21:18Jadi kita punya divisi namanya Electronic Solution.
21:21Memang dia, Electronic System, sorry.
21:24Dia memang fokus kepada solusi-solusi teknologi ini.
21:27Memang demandnya belum banyak.
21:29Tapi kita kembangkan, kita edukasi ke klien.
21:32Pelan-pelan kita punya proof of concept, kita jalankan.
21:35Kita yakin pada saat nanti orang melihat ini, maka yang lain akan melihat.
21:39Karena market ini biasanya wait and see.
21:41Market jarang yang mau menjadi volunteer yang pertama kali.
21:44Karena mereka enggak yakin proven apa enggak.
21:46Kita tahu itu, maka kita mengembangkan.
21:49Yes, trendnya akan kesana.
21:50Trendnya perbankan, saya kira industri yang lain pun
21:53akan membutuhkan security system atau security teknologi more than ever sebagaimana sebelum-sebelumnya.
22:01Oke, tadi Anda menyampaikan di segmen sebelumnya adalah
22:06bagaimana leadership memegang peranan penting di industri ini.
22:10Adanya sebuah leadership yang kemudian dikatakan ideal,
22:14ini juga ada triggernya ataupun faktor drivingnya.
22:20Maksudnya adalah mungkin value-value ataupun filosofi-filosofi.
22:23Nah Anda sebagai chief, filosofi apa sih yang kemudian dipegang sampai dengan sekarang
22:29sehingga berdampak kepada the way chief memimpin perusahaan yang karyawannya Rp12.000 gitu.
22:38Nah itu filosofinya apa sih yang dipegang sampai sekarang?
22:41Yang pertama adalah don't think about yourself, think beyond yourself.
22:45Kalau menurut saya sebagai leader adalah kembali it's not about you,
22:48it's about how your team feel appreciated,
22:51sehingga kemudian mereka akan melakukan pekerjaannya dengan maksimal.
22:55Mereka merasa dihargai sebagai aset, mereka merasa diperhatikan,
22:59mereka disupport kebutuhannya gitu.
23:01Saya kira itu sih yang harus ada di belakang daripada semua kebijakan kita
23:06dan itu saya sampaikan juga ke seluruh manajemen kita di G4S adalah
23:09kita melayani mereka yang ada di lapangan gitu.
23:12We support them to dance gracefully in the eyes of clients gitu.
23:16Jadi jangan kita yang minta dilaporin ke mereka, ini kebalik.
23:19Justru kita harus melayani mereka supaya mereka bisa melakukan kerjaannya dengan baik.
23:23SOP-nya udah ada apa belum, kemudian kebutuhan-kebutuhan peralatannya di lapangan udah ada belum,
23:28dan itu selalu diskusi internal kita gitu.
23:31Supaya apa? Mereka bisa perform dengan baik. Itu sih menurut saya.
23:34Dan tumuhnya trust dari tim kepada leader juga ini menjadi satu hal yang penting sekali gitu ya,
23:39apalagi di institusi yang padat karya seperti ini ya.
23:41Betul, jadi being a visible leader tunjukkan kita dan memang kita mengerjakan apa yang kita omongkan.
23:47Menurut saya itu sangat penting, karena kita punya karyawan banyak banget
23:51pada saat kita tidak menjalankan apa yang kita bicarakan, apa yang kita sampaikan,
23:55maka akan susah mendapatkan trust, dan itu nanti susah.
23:58Nanti menggerakkan semua pada saat trust elemen yang tidak ada di sana akan susah.
24:02Maka build up trust element, kemudian mereka melihat sincerity dari kita,
24:06genuity dari kita, kita punya tujuan ke sana,
24:09maka pada saat mereka melihat itu, over the time mereka akan support, mereka akan line up.
24:13Dan juga otomatis trust ini kemudian akan terus tumbuh begitu ya.
24:18Oke, pengalaman selama Chief pemimpin G4S yang tidak terlupakan itu apa Chief?
24:26Pada saat awal saya masuk ke G4S back di 2020,
24:30back then 2020 baru saya masuk kemudian COVID kena gitu,
24:35itu berat banget buat saya, karena saya harus manage ekspektasi klien,
24:39ekspektasi daripada pimpinan-pimpinan saya di regional maupun di global gitu.
24:44Dan kemudian kita juga menghadapi masalah internal yang tentunya juga kita semaksimal mungkin tidak lay off gitu.
24:51Jadi memang banyak variable yang harus kita jadi satukan yang tidak gampang gitu, tidak gampang.
24:58Tapi akhirnya ya ada, buat saya waktu itu kita berusaha semaksimal mungkin,
25:02kita serahkan hasilnya apapun di luar kontrol kita,
25:06karena kalau kita pikirin semuanya kadang-kadang kita juga kayaknya hampir tidak mungkin gitu ya.
25:11Tapi setelah kita lakukan yang terbaik, kita melakukan yang terbaik, ya Alhamdulillah.
25:16Tapi itu momen-momen yang memang cukup berat kalau saya bilang,
25:19untuk meminit satu organisasi dengan tanggung jawab dengan orang sedemikian banyak,
25:24tentunya dengan harus laporan ke regional, ke global yang harus...
25:27Lagi tadi yang pada saat pandemi itu ya, sangat tidak terlupakannya.
25:30Oke, tips untuk anak muda nih yang kemudian ingin terjun ke industri sektor jasa pelayanan lah gitu,
25:38agar kemudian memiliki durability dan juga ya ketahanan lah ya yang baik gitu.
25:44Apa, Cief?
25:45Selalu saya bilang, don't try to have shortcut processes.
25:49Nggak ada shortcut gitu. Love what you do gitu.
25:52Service industry adalah industri yang akan keep growing ke depan,
25:55tapi it requires you to get involved, to merge yourself gitu.
25:59Jadi turun ke bawah, pahami semuanya.
26:02Kalau saya selalu diajarkan dulu pernah sama salah satu CEO yang atasan saya waktu itu,
26:07kalau kita ingin coba merasakan air itu dingin, jangan cukup.
26:11Jadi kita yang ditulipin, oh ya dingin.
26:13Tapi masuklah diri kita ke dalam, sehingga kita tahu.
26:16Sama industri ini. Di industri service, sangat people-driven,
26:21oriented, dan mereka membutuhkan support, membutuhkan trust,
26:26dan mereka ingin melihat leader yang bisa di-trustworthy gitu.
26:30Jadi masuk ke dalam, dalemin, dan pelajari semua prosesnya, nikmati,
26:34then you will know how to lead them.
26:36Dan menurut saya, future-nya cukup promising.
26:40Oke. Sebetulnya masih banyak pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Anda, Chief.
26:43Tapi waktunya terbatas. Terima kasih sudah bergabung di Chief Talk.
26:46Semoga memang pembicaraan hari ini dapat menjadi inspirasi untuk semua yang menyaksikan Chief Talk.
26:50Kali ini sukses untuk Anda, Chief.
26:52Terima kasih.
26:53Saya selalu salamkan ke teman-teman di G4S.
26:54Sama-sama. Terima kasih.
26:55Sampai jumpa.
26:56Terima kasih.
26:57Dan memisahkan demikan pembicaraan kita bersama di dalam program Chief Talk.
27:00Kali ini saya Wiki Adrian pamit undur diri.
27:02Terima kasih. Sampai jumpa.
27:06Sampai jumpa.
27:36Terima kasih.

Recommended