• 4 months ago
Arham leaves his dying wife to continue his studies but meets Zilka, a young woman who tries to return to a righteous path and needs his guidance.
Transcript
00:00Arham, soal surat yang Arham kasihkan,
00:04Husna siap mengabdi untuk menjadi istri Arham.
00:11Mungkin ini pernikahan yang tercepat yang pernah ada di Indonesia, bahkan di dunia.
00:18Barokah Allah Kang, perangkatlah dengan sepenuh hati.
00:21Husna senang sekali bisa menunggu Akang di sini bersama keluarga.
00:31Dapet aja sih.
00:32Mau ibu bapaknya gue cari juga?
00:33Bisa.
00:38Ini cowok, namanya Arham.
00:39Dia itu anak Winci Putat.
00:41Kalau mau ketemu dia, gampang.
00:43Astagfirullahaladzim.
00:44Istighfar, gak boleh tengok begitu.
00:47Kudul basor, tundukin pandangan.
00:53Maaf, maaf.
00:54Tapi semenjak kita ketemu, pikiran aku itu berubah.
00:57Aku jadi percaya lagi kalau di dunia ini masih ada laki-laki baik kayak kamu, Arham.
01:13Ini foto siapa ya?
01:16Kamu gak apa-apa, nak?
01:18Sakit sekali, Ambo.
01:19Kayak ditusuk-tusuk kepala Husna, ya Allah.
01:22Kamu lihat, dia adalah tunang Ancik Akang.
01:25Ingat, gue Erwin, calon suami Zilka.
01:27Kalau ada yang berani deketin Zilka, bawa berang depan sama gue.
01:33Abi tau kamu sedang menjalin hubungan dengan wanita lain.
01:36Astagfirullahaladzim, Abi.
01:37Akhirnya, impian Husna untuk bisa berziarah ke Tanah Suci terwujud.
01:42Alhamdulillah.
01:43Rasanya Husna sudah siap untuk meninggalkan dunia ini.
01:48Udah gak sempat-sempat sih. Gimana, Arham?
01:51Zong.
01:52Kok Zong sih?
01:53Gue punya istri.