Jusuf Kalla menyarankan televisi untuk menyiarkan adzan di saat laporan perayaan Misa. JK menambahkan, sebagai negara mayoritas penduduk Islam terbanyak, tentu sangat mengutamakan toleransi.
JK juga menyadari jika perayaan misa disiarkan di televisi-televisi Indonesia akan sangat baik.
Seperti diketahui, Kominfo telah menerbitkan surat edaran (SE) terkait permohonan penyiaran azan Magrib dan Misa bersama Paus Fransiskus.
Dalam SE tersebut meminta stasiun televisi nasional menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text saat Misa Agung Paus Fransiskus pada Kamis (5/9/2024) besok.
Produser: Akira AW
Category
🗞
NewsTranscript
00:30Pertama saya ingin menyampaikan sekali lagi selamat datang untuk Paus Pasifikus ke Indonesia.
00:48Dalam macara ini tentu yang kita sangat utamakan di Indonesia itu toleransi.
00:56Itu yang paling indah antara kedua negara.
00:59Kemudian dalam berbapak hari ini ada pembicaraan tentang Misa dan Azan.
01:09Sebenarnya sangat indah sekali kalau acara Misa yang di TV.
01:18Karena kalau acara Misa di GPK kan tidak terganggu langsung.
01:24Tapi kalau yang di report atau dikayangkan di TV, sebenarnya misalnya di samping Misa ada Azan.
01:34Sungguh indah sekali.
01:35Jangan saling justru menghilangkan.
01:40Jadi saya sarankan sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia agar TV di samping terus meleporkan tentang Misa.
01:50Maka layar dibagi dua, sebelahnya Azan.
01:54Hanya lima menit Maghrib.
01:56Ini sangat bermakna untuk keindahan toleransi di Indonesia.
01:59Itulah solusi yang baik, saling menghormati, saling toleransi.
02:03Jangan tidak saling menutupi.
02:05Terima kasih semuanya. Semoga dijalankan dengan baik.