• 2 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Apakah maraknya bullying terjadi karena pelaku sebelumnya adalah korban? Seniman Wanggi Hoed menjawab kemungkinan itu bisa saja terjadi secara tidak sadar.

Wanggi menuturkan pengalamannya sebagai orang yang pernah menjadi korban perundungan. Pelaku pembully menyebutnya sebagai orang yang kerempeng.

Rasa dendam yang dialaminya kemudian diekspresikan dengan bentuk yang positif. Wanggi justru merasa kasihan kepada pelaku bully, karena seperti kehilangan punya teman.

"Pada akhirnya saya mencoba menerima itu, berdamai dan mensupport dia. Dan membuat kesadaran bahwa, udah cukuplah melakukan hal itu," katanya.

Rosianna Silalahi mengundang mereka yang turun langsung mengadvokasi pelajar dari sekolah ke sekolah untuk tidak terlibat aksi perundungan, yakni penulis Nissa Rengganis dan Wanggi Hoed, seniman pantomim.

Mereka menulis sebuah buku berjudul Bully, kolaborasi dari penulis, fotografer, dan seniman pantomim.

Selengkapnya saksiksan di kanal youtube KompasTV.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/541614/seniman-wanggi-hoed-pernah-dibully-merasa-dendam-rosi

Dianjurkan