Pedang Ulung 1993
Sutradara: Tommy Burnama
Produser: Hasok Soebroto
Pemeran: Mansyur Syahdan, Corry Constantia, Barry Prima, Rendy Recky, Agus Kuncoro
Produksi : P.T Elang Perkasa Film and Kanta Indah Film
Sinopsis
Di akhir Majapahit, di sebuah kerajaan kecil pecahannya, Pasir Kencana, Adipati Suryakencana (Agus Kuncoro) memerintah dengan dibantu dua patih yang saling berebut pengaruh, yaitu Bratasena (Mansyur Syahdan) dan Banyubiru (Robby Sutara). Banyubiru bisa disingkirkan. Bratasena kemudian mencari Pedang Ulung untuk memperkuat diri. Pedang itu diwarisi Jaka Pratama (Barry Prima) dari gurunya. Jaka dimusuhi oleh teman seperguruannya, Permadi (Rendhy Recky) baik karena kalah dalam soal cinta memperebutkan keponakan guru, Ayu (Corry Constantia), maupun dalam soal ketrampilan. Permadi lalu mengkhianati perguruannya. Ia membantu Bratasena menyerbu perguruannya sendiri. Mereka gagal merebut Pedang Ulung, bahkan karena malu dan menyesal, Permadi bunuh diri. Bratasena makin sewenang-wenang, sementara rajanya bagai boneka yang hanya bisa berfoya-foya. Banyubiru mengajak Jaka untuk menggulingkan Bratasena. Jaka ragu-ragu, karena ibunya yang tua sakit-sakitan. Sang ibu (Chitra Dewi) lalu membakar diri dan meninggalkan surat agar Jaka memenuhi amanatnya menggulingkan kesewenang-wenangan. Dengan pakaian kebesaran, Jaka seorang diri masuk ke kerajaan. Raja dibunuh Bratasena. Jaka mengobrak-abrik seluruh pasukan Bratasena. Kostum pemain dalam film ini agak membingungkan, karena tidak jelas asal-usulnya. Ada Eropa, ada Cina dll. Campur aduk, hingga tempat dan waktu peristiwa berlangsung tak jelas.
Sutradara: Tommy Burnama
Produser: Hasok Soebroto
Pemeran: Mansyur Syahdan, Corry Constantia, Barry Prima, Rendy Recky, Agus Kuncoro
Produksi : P.T Elang Perkasa Film and Kanta Indah Film
Sinopsis
Di akhir Majapahit, di sebuah kerajaan kecil pecahannya, Pasir Kencana, Adipati Suryakencana (Agus Kuncoro) memerintah dengan dibantu dua patih yang saling berebut pengaruh, yaitu Bratasena (Mansyur Syahdan) dan Banyubiru (Robby Sutara). Banyubiru bisa disingkirkan. Bratasena kemudian mencari Pedang Ulung untuk memperkuat diri. Pedang itu diwarisi Jaka Pratama (Barry Prima) dari gurunya. Jaka dimusuhi oleh teman seperguruannya, Permadi (Rendhy Recky) baik karena kalah dalam soal cinta memperebutkan keponakan guru, Ayu (Corry Constantia), maupun dalam soal ketrampilan. Permadi lalu mengkhianati perguruannya. Ia membantu Bratasena menyerbu perguruannya sendiri. Mereka gagal merebut Pedang Ulung, bahkan karena malu dan menyesal, Permadi bunuh diri. Bratasena makin sewenang-wenang, sementara rajanya bagai boneka yang hanya bisa berfoya-foya. Banyubiru mengajak Jaka untuk menggulingkan Bratasena. Jaka ragu-ragu, karena ibunya yang tua sakit-sakitan. Sang ibu (Chitra Dewi) lalu membakar diri dan meninggalkan surat agar Jaka memenuhi amanatnya menggulingkan kesewenang-wenangan. Dengan pakaian kebesaran, Jaka seorang diri masuk ke kerajaan. Raja dibunuh Bratasena. Jaka mengobrak-abrik seluruh pasukan Bratasena. Kostum pemain dalam film ini agak membingungkan, karena tidak jelas asal-usulnya. Ada Eropa, ada Cina dll. Campur aduk, hingga tempat dan waktu peristiwa berlangsung tak jelas.
Category
🎥
Short film