• minggu lalu
Baru-baru ini kisah Mochamad Agus Hidayat berusia 23 tahun yang bersekolah hanya sampai SMP. Dia kini berjualan cakwe agar adik-adiknya tak putus sekolah seperti dirinya. Dengan gigih dia bekerja untuk membiayai sekolah keluarganya.

Pemuda lajang asal Kampung Cibogo RT03/04 Desa Kadongdong, Kecamatan Banjar Wangi, Garut itu sudah tiga tahun berjualan di kawasan Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Dia diajak oleh kakaknya yang lebih dulu berjualan cakwe di kawasan PT Kahatex, Jatinangor. Setelah belajar banyak hal terkait cakwe, Agus merintis usahanya sendiri.

cakwe adalah makanan berbahan dasar terigu. Adonan dipotong kecil dan ditarik setiap ujungnya agar memanjang sebelum digoreng. Street food ini banyak digemari masyarakat. Saking lakunya, dalam sehari, Agus menghabiskan adonan seberat 8 kilogram. Dia berjualan dari pagi jam 07.00 hingga sore hari pukul 16.00. Berselang istirahat, sore hari hingga malam dia berjualan kembali.

Agus mengatakan, adonan sebanyak itu selalu habis setiap harinya. Keuntungan bersih dari jualan cakwe itu antara Rp 500 ribu-Rp 1 juta. Uang itu dia kirim ke ibunya di Garut. Oleh ibunya, nanti dibagikan untuk kebutuhan tiga adiknya.

Agus adalah anak kedua dari lima bersaudara. Dia punya adik, yaitu Ai Yuli berusia 18 tahun, Wildan berusia 17 tahun, dan Mochamad Ridwannulloh berusia 20 tahun. Ridwan juga berjualan cimol di kawasan industri Dwipapuri, Cimanggung.

Dianjurkan