• 15 detik yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Beberapa hari terakhir, suhu di Kota Semarang terasa sangat panas terik. Dengan rata-rata 35-36 derajat celsius suhu tertinggi maksimum, dan malam hari terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Penurunan suhu terjadi pada awal bulan November, seiring dengan masuknya musim hujan.

Menurut prakirawan cuaca, BMKG Ahmad Yani Kota Semarang, hujan masih akan turun di seluruh daerah di Jawa Tengah. Bahkan cuaca ekstrem, yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan dan dataran tinggi.

Menyikapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di belasan daerah di Jawa Tengah, prakirawan BMKG Ahmad Yani Kota Semarang kembali mengingatkan warga, untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan angin kencang.

"Waspada bencana hidrometeorologi pada masa-masa awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah terutama hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan juga dampak yang dihasilkan berupa hujan es, pohon tumbang, banjir bandang, dan juga lain-lain," ujar Triyotomo, Ketua Pokja Analisis dan Pengolahan Data BMKG Ahmad Yani Semarang.

"Imbauan dari kami ini, masyarakat lebih bisa waspada ketika pada masa peralihan dan juga pada masa awal-awal musim hujan." imbuhnya.

Meskipun begitu, hal ini merupakan fenomena normal, yang sering kali terjadi menyambut peralihan musim. Sementara untuk potensi La Nina di bulan November nanti, masih terpantau lemah.

#semarang #cuacaekstrem #bmkg

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/551691/peralihan-umum-bmkg-waspada-bencana-hidrometeorologi

Dianjurkan