PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN berupaya untuk mendukung program 3 juta rumah sebagai misi Presiden Prabowo. Untuk mewujudkan target tersebut BTN menggandeng tiga Kementerian.
Category
📺
TVTranscript
00:00Informasi pertama Pusat PT Bank Tabungan Negara TBK atau BBTN berupaya untuk mendukung program 3 Juta Rumah sebagai misi Presiden Prabowo.
00:14Dan untuk mewujudkan target tersebut, BTN menggandeng tiga kementerian.
00:18Untuk mencapai target 3 juta rumah seperti arahan Presiden Bank Tabungan Negara atau BTN menggandeng tiga kementerian.
00:30Yaitu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional.
00:41Dalam dialog bersama ratusan pengembang nasional BTN dengan tiga kementerian tersebut,
00:46merancang berbagai solusi untuk memacu realisasi program tersebut,
00:50diantaranya permasalahan pemenuhan rumah rakyat mulai dari penyediaan lahan, perizinan, hingga usula mengenai relaksasi pacar properti
01:00untuk meringankan harga produksi properti sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
01:07Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Marwael Sirait mengatakan,
01:11pihaknya meminta kepada Menteri Keuangan Srimulyani untuk memperpanjang bebas wajar pertambahan nilai menjadi lima tahunan.
01:20Selain itu pihaknya telah bersepakat dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membebaskan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dari pemerintah daerah untuk mengurangi harga jual rumah.
01:33Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama BTN juga berencana memperbanyak stakeholder
01:38dalam membahas program 3 Juta Rumah tersebut termasuk dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Investasi, PLN, hingga OPK.
01:48Bagaimana para pengusaha-pengusaha yang mungkin menjadi mayoritas dan sahabat BTN,
01:54asosiasi, dikumpulkan, bisa bertemu dengan langsung menteri-menteri yang bisa mengambil keputusan.
02:00Mendagri, kemudian juga dengan Pak Nustron, nanti kita juga akan buat lagi yang berikutnya,
02:06diantaranya kami akan coba undang Bapak Kapolri, Bapak Menteri Lingkungan Hidup,
02:11kemudian juga Bapak Menteri Investasi, kemudian juga tadi ada dari PLN, kemudian juga dari OJK.
02:18Jadi ada lima yang mungkin untuk pertemuan berikutnya, saya upayakan supaya kita bisa membantu dunia usaha bisa menyelesaikan masalahnya.
02:29Sehingga ada keterbukaan antara teman-teman yang ada di lapangan dengan regulator,
02:35karena kewenangan itu di Indonesia terbagi.
02:38Terbagi dari atas, dari presiden sampai di Indonesia kepala desa pun, RT RW pun ada kewenangannya.
02:45Kesamping kementerian juga ada kewenangannya dan badan lembaga.
02:49Jadi ini perlu sekali koordinasi seperti pesan Bapak Presiden Prabowo.
02:52Kita harus menjadi super tim, bukan jadi superman.
02:56Sementara itu, Direktur Utama BPN Nixon L.P. Mapitubulu menyebutkan,
03:01langkah kongres pemerintah dengan melakukan pengurangan bahkan penghapusan pajak ini
03:06mampu memicu permintaan akan perumahan karena harga jual rumah menjadi lebih murah.
03:12Akatkan KPR sebanyak 5,5 juta unit, baik yang melalui pembiayaan rumah subsidi,
03:21non-subsidi, pembiayaan KPR konvensional maupun pembiayaan KPR syariah.
03:29Sehingga kalau kita lihat ada beberapa data menarik Bapak-Bapak Menteri.
03:34Pertama adalah kita melihat bahwa satu trendnya akat KPR yang dilakukan oleh perempuan
03:40makin hari makin meningkat. Ini trend baru sebenarnya.
03:44Di kami dengan program sejuta rumah, hari ini 32,53 persen akat KPR itu yang melakukan adalah perempuan.
03:55Jadi kalau perempuan dulu beli rumah tergantung calon suami, sekarang mereka sudah membeli rumah sendiri.
04:01Ini adalah satu kemajuan. Kemudian juga kalau kita lihat datanya yang menarik Bapak Menteri,
04:07kaum milenial itu sebesar 7,7 persen pembeli rumah pertama.
04:15Ini yang menarik sehingga dapat kita katakan bahwa memang program perumahan adalah program bagi Indonesia masa depan.
04:24Kemudian juga dapat kami sampaikan bahwa yang menarik juga adalah sektor informal,
04:29walaupun angkanya belum sebesar sektor formal, kurang lebih ada 9,74 persen atau 18 triliun disalurkan untuk sektor informal.
04:39Memang ini yang terus-menerus coba kami upayakan lebih baik lagi sehingga sektor ini bisa jauh lebih cepat pertumbuhannya dibanding sektor formal.
04:50Contoh yang telah kami berikan adalah seperti tukang cukur garut, Pak Asgar itu ada asosiasinya, kita kasih KPR subsidi.
05:01Kemudian tukang sablon, driver ojek online, pegawai minimarket.
05:09Nah ini juga saya kaget Pak waktu menyerahkannya, ternyata masjid istiqlal, perbot masjidnya pada umumnya belum punya rumah.
05:17Jadi kita juga serahkan kemarin akad dengan perbot masjid istiqlal.
05:24Program 3 juta rumah ini sedang dibahas dan kabarnya akan melibatkan banyak stakeholder.